Biologi Reproduksi Ikan Bungo (Glossogobius giuris, Hamilton-Buchanan 1822) di Danau Tempe, Sulawesi Selatan.
View/ Open
Date
2014Author
Athira Rinandha Eragradhini GP
Ernawati, Yunizar
Kamal, M Mukhlis
Metadata
Show full item recordAbstract
Danau Tempe merupakan danau yang sangat potensial untuk dikembangkan. Salah satu spesies ikan yang hidup di daerah tersebut adalah ikan bungo. Ikan bungo merupakan salah satu ikan yang bernilai ekonomis tinggi yang mengalami penurunan populasi akibat tingginya tingkat eksploitasi dan perubahan kondisi lingkungan, dimana telah terjadi sedimentasi dan pencemaran di lingkungan perairan D. Tempe. Upaya pengelolaan terhadap sumberdaya ikan bungo (Glossogobius giuris) belum dilakukan secara optimal dikarenakan informasi mengenai pemanfaatan dan pengembangannya masih sangat minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek reproduksi ikan bungo di D. Tempe dan memberikan alternatif pengelolaan untuk ikan bungo (Glossogobius giuris, Hamilton-Buchanan, 1822) di D. Tempe. Penelitian dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2013 pada 4 stasiun yang karakteristiknya berbeda. Ikan contoh ditangkap dengan menggunakan Jabba, yaitu alat tangkap yang berbentuk segi empat dari bahan jaring besi yang berfungsi sebagai perangkap ikan. Jumlah ikan yang terkumpul 813 ekor, yang terdiri dari 462 ekor ikan jantan dan 351 ekor ikan betina dengan kisaran panjang total 69–275 mm . Aspek reproduksi yang diamati meliputi tingkat kematangan gonad (TKG), Indeks kematangan gonad (IKG), fekunditas, diameter telur, musim pemijahan, pola pemijahan, tempat pemijahan dan pola rekruitmen. Hasil penelitian menunjukkan rasio kelamin tidak seimbang dan didominasi oleh ikan jantan, masa pemijahan terjadi pada bulan September hingga Desember (musim penghujan), ukuran pertama kali matang gonad ikan jantan dan betina masing–masing adalah 221 mm dan 209 mm, fekunditas berkisar antara 14505– 181981 butir dan memiliki korelasi yang lemah dengan panjang dan berat tubuh, diameter telur berkisar antara 49–372 μm, pola pemijahan adalah partial spawner, tempat pemijahan berlokasi disekitar tumbuhan air dan pola rekruitmen diduga terjadi pada akhir bulan Mei dan Juli 2013. Konsep alternatif pengelolaan sumberdaya perikanan ikan bungo di D. Tempe diantaranya adalah pengaturan ukuran ikan yang ditangkap dengan cara mengatur ukuran mata jaring yang diperbolehkan untuk beroperasi di D. Tempe serta melakukan pengaturan musim penangkapan. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan agar ikan telah mampu bereproduksi sebelum kemungkinan tertangkap dan juga untuk mengatur waktu yang tidak diperkenankan untuk dilakukan kegiatan penangkapan.
Collections
- MT - Fisheries [3029]