Penerapan bandpass filter dan Automatic Gain Control (AGC) pada data seismik laut (2D) di Laut Flores
![Thumbnail](/bitstream/handle/123456789/70171/C14raa.pdf.jpg?sequence=4&isAllowed=n)
View/ Open
Date
2014Author
Adi, R. Ahmad Azhar Wasito
Maniik, Henry M.
Purwanto, Catur
Metadata
Show full item recordAbstract
Metode seismik sering digunakan untuk mengetahui geologi dasar laut
dalam kegiatan eksplorasi laut. Penelitian ini bertujuan menghasilkan penampang
seismik resolusi tinggi untuk memudahkan proses interpretasi data seismik,
menganalisis jenis sedimen dasar laut dan menghitung nilai koefisien refleksi
sedimen. Penelitian ini menggunakan data lintasan 5, 8, dan 10 di Laut Flores
berekstensi SEG-Y. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu bandpass
filter dan Automatic Gain Control (AGC). Frekuensi bandpass filter didapat
setelah dilakukan proses FFT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penampang
seismik dengan frekuensi bandpass filter 45-60 Hz dan AGC 1000 menunjukan
hasil yang paling jelas sehingga mudah diinterpretasikan. Koefisien refleksi
sedimen stasiun 1 yaitu 0.2462 dan stasiun 4 bernilai 0.1936. Stasiun 5 dan 6
memiliki sedimen yang homogen berupa lumpur sehingga koefisien refleksinya
bernilai 0. Ketebalan minimal yang dapat ditembus gelombang seismik dengan
frekuensi 40 Hz adalah 9.2812 m sedangkan frekuensi 50 Hz adalah 8.6250 m.
Echo yang terbentuk yaitu distinct echoes dengan tipe IB.