Dampak Konsentrasi Industri terhadap Kinerja dan Kesejahteraan Masyarakat di Industri Broiler Indonesia
View/ Open
Date
2014Author
Fitriani, Anna
Daryanto, Heny K.
Nurmalina, Rita
Susilowati, Sri Hery
Metadata
Show full item recordAbstract
Hampir semua segmen industri menjadi lebih terkonsentrasi dari waktu ke waktu. Perhatian utama sehubungan dengan konsentrasi adalah, hal ini bisa mengurangi tingkat persaingan di industri dan menghasilkan kekuatan pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak konsentrasi industri terhadap kinerja dan kesejahteraan produsen dan konsumen di industri broiler Indonesia. Secara spesifik, tujuan penelitian ini dirinci sebagai berikut ; (1) menganalisis dampak konsentrasi industri terhadap kinerja (performance) industri broiler; (2) menganalisis perubahan lingkungan eksternal terhadap Struktur, Perilaku dan Kinerja industri broiler; (3) menganalisis perubahan kesejahteraan masyarakat akibat perubahan tingkat konsentrasi; dan (4) merumuskan kebijakan yang dapat mensejahterakan masyarakat sekaligus memajukan industri broiler. Data yang digunakan adalah data panel seluruh perusahaan broiler dari 2009 sampai 2011 di delapan provinsi di Indonesia. Data dianalisis dengan pendekatan ekonometrika dengan model persamaan simultan. Parameter diestimasi dengan metode two stage least squares (2SLS) dan selanjutnya dilakukan simulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi yang meningkat akan meningkatkan integrasi vertikal. Perilaku Integrasi vertikal selanjutnya berdampak kepada efisiensi dan kekuatan pasar. Konsentrasi dan integrasi vertikal dapat mengurangi persaingan dan akan menguntungkan perusahaan melalui harga broiler dan tingkat keuntungan yang meningkat. Harga dan tingkat keuntungan yang meningkat akan semakin meningkatkan kekuatan pasar. Sehingga secara tidak langsung peningkatan konsentrasi berdampak terhadap peningkatan kekuatan pasar. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kenaikan permintaan akan menurunkan tingkat konsentrasi. Perluasan penyebaran produksi akan terjadi dan meningkatkan persaingan. Selanjutnya, kenaikan konsentrasi industri sampai pada taraf 20 persen akan semakin meningkatkan efisiensi dan kekuatan pasar. Dari sisi produsen masih diuntungkan dengan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja, namun kekuatan pasar makin mendorong kenaikan harga produk sehingga konsumen dirugikan. Jika dilihat dari persentase kenaikannya, maka efek kenaikan kekuatan pasar lebih besar dari efek kenaikan efisiensi. Artinya secara keseluruhan atau agregat, kenaikan konsentrasi lebih lanjut akan menurunkan kesejahteraan rakyat. Implikasi kebijakan: perkembangan industri ayam broiler harus didukung dengan meningkatnya permintaan akan produk peternakan melalui peningkatan daya beli dan kesadaran masyarakat akan pentingnya protein asal ternak. Untuk itu pemerintah harus menciptakan iklim usaha bersaing yang sehat dan kondusif. Selain itu efisiensi usaha peternakan rakyat perlu ditingkatkan melalui kebijakan yang lebih terfokus pada penggunaan teknologi bibit dan pakan bermutu serta penggunaan kandang modern. Penanganan jangka panjang ketersediaan bahan baku sangat penting agar peternak rakyat dapat berkompetisi.