Studi Peredaman Gelombang Berbasis Ekosistem Mangrove Avicennia Sp Sebagai Dasar Reformasi Eko Teknik Pantai (Studi Kasus Di Pantai Indah Kapuk, Jakarta).
View/ Open
Date
2014Author
Herison, Ahmad
Yulianda, Fredinan
Kusmana, Cecep
Nurjaya, I Wayan
Adrianto., Luky
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan Kota Tepi Pantai (Water Front City) di wilayah Jakarta Utara, begitu cepat dimana terdapat mangrove di sepanjang garis pantainya. Pembangunan dan ekosistem mangrove dipadukan menjadi satu kesatuan pembangunan yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dan fungsi mangrove Avicenia marina terhadap peredaman gelombang dalam pembangunan Kota Tepi Pantai (Water Front City) menuju pengelolaan Kota Hijau ramah lingkungan yang berkelanjutan. Lokasi penelitian di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Mangrove Avicenia marina menjadi penting sebagai peredaman gelombang. Untuk mengetahui bagaimana kondisi yang ada kawasan hutan mangrove Avicenia marina digunakan 2 metode pengumpulan data, yaitu metode Transek-kuadrat dan spot-check. Observasi pengamatan gelombang dibagi dalam 5 ketebalan mangrove yaitu 5m, 10m, 15m, 20m dan 30m, dengan alat ukur gelombang jenis SBE26. Selanjutanya dilakukan kompilasi, simulasi dan analisa. Didapat hasil pada stasiun 1 dan stasiun 2, kerapatan mangrove masuk kategori jarang dengan nilai kerapatan 450 pohon/ha dan 825 pohon/ha. Di stasiun 3, 4 dan 5 mangrove masih berkembang dengan kerapatan di stasiun 3, 650 pohon/ha, stasiun 4, 1500 pohon/ha, serta stasiun 5, 1200 pohon/ha. Formula yang didapat untuk peredaman gelombang oleh mangrove Avicenia marina sebagai hubungan antara ketebalan mangrove dan energi adalah: Y (Energi)= 0.000000463x2 - 0.000027015x +0.000662978. Didapat bahwa kerapatan jenis tidak berbanding lurus dengan peredaman energi. Akan tetapi peredaman energi gelombang bergantung pada kerapatan akar nafas, kerapatan batang dan tebalnya mangrove. Dengan mengetahui besarnya peredaman oleh mangrove Avicennia marina maka dibuatkan perencanaan pembangunan Kota Tepi Pantai yang berbasiskan ekosistem mangrove yang ramah lingkungan. Agar tercapainya pembangunan yang ramah lingkungan maka tahapan demi tahapan pembangunan juga direncanakan. Oleh karena itu dibuatkan siklus proyek pekerjan konstruksi agar setiap tahapan pekerjaan dapat terkontrol sesuai standar operasional. Dengan siklus proyek itu juga dibuat disain pengelolaan terpadu bangunan tepi pantai menyajikan metode kerja yang melindungi ekosistem yang ada serta menggunakan bahan yang ramah lingkungan.
Collections
- DT - Fisheries [711]