Inventarisasi Spesies Ikan Laut Dalam yang Berpotensi Sebagai Sumber Pangan dan Obat-Obatan dari Perairan Barat Sumatera dan Selatan Jawa
Abstract
Saat ini kondisi stok kelimpahan sumber daya ikan mulai berkurang. Sebaliknya permintaan akan kebutuhan ikan semakin meningkat. Oleh karena itu perlu alternatif daerah penangkapan ikan yang baru yaitu laut dalam. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai komposisi kimia, keamanan pangan dan kandungan bahan aktif ikan laut dalam, sebagai sumber alternatif bahan pangan dan farmasi dimasa yang akan datang. Komposisi kimia dari 46 jenis ikan laut dalam meliputi kadar air(64,38-86,10%), abu(0,17-3,92%), lemak(0,01-13,30 %) dan protein(11,18-24,80%). Asam amino yang dominan adalah asam glutamat, asam aspartat, alanin, valin, sistein, isolisin, leusin dan fenilalanin. Makromineral dan mikromineral tertinggi pada beberapa ikan laut dalam adalah fosfor(196,26-339,67 ppm) dan iodine (11,89-10,27 ppm), sedangkan kandungan kadmium, merkuri, dan timbal masih dibawah standar. Asam lemak yang dominan pada beberapa spesies ikan laut dalam adalah palmitat dan oleat, dimana persentase asam lemak tak jenuh lebih tinggi daripada asam lemak jenuh. Beberapa spesies ikan laut dalam juga mengandung hormon steroid dan taurin serta uji toksisitas terhadap ekstrak dagingnya menunjukkan tingkat toksisitas rendah sampai tidak toksik, sehingga dagingnya aman untuk dikonsumsi. Uji antibakteri dari ekstrak jeroan menunjukkan adanya aktivitas antibakteri. Hasil penapisan awal antibakteri dari 38 isolat bakteri ikan laut dalam menunjukkan bahwa isolat IA1 dan KB4 memiliki aktivitas antibakteri. Hasil identifikasi bakteri diketahui bahwa isolat KB4 diduga termasuk kelompok Staphylococcus sp, sedangkan isolat IA1 adalah Serratia marcescens.