STRATEGI PENGELOLAAN POTENSI KONFLIK MAHASISWA MENJADI RESOLUSI ALTERNATIF DAN PEMBERDAYAAN YANG PRODUKTIF “PEMBELAJARAN DARI PROGRAM PEMBINAAN AKADEMIK DAN MULTIBUDAYA DI ASRAMA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Abstract
STRATEGI PENGELOLAAN POTENSI KONFLIK MAHASISWA MENJADI RESOLUSI ALTERNATIF DAN PEMBERDAYAAN YANG PRODUKTIF “PEMBELAJARAN DARI PROGRAM PEMBINAAN AKADEMIK DAN MULTIBUDAYA DI ASRAMA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR”1 Rimbawan1, Megawati Simanjuntak2 Abstrak Perguruan tinggi merupakan jenjang tertinggi dalam stara pendidikan. Institut Pertanian Bogor sebagai perguruan tinggi memiliki keanekaragaman asal mahasiswa dari seluruh wilayah di indonesia yang disertai dengan keragaman latar belakang ekonomi dan status sosial, bahasa, adat istiadat, budaya local serta kebiasaan keluarga dan individu. Mahasiswa dapat mengenali budaya satu dengan yang lainnya dan mencintai keberagaman budaya di Indonesia. Akan tetapi, keberagaman ini memiliki dapat memberikan dampak yang tidak baik jika tidak dibina dengan baik karena menjadi katalisator konflik dikalangan mahasiswa. Beberapa penyebab yang memicu konflik, diantaranya adalah perbedaan cara pandang, perbedaan sikap dan perilaku, rasa solidaritas yang berlebihan antar fakultas-departemen/jurusan, dan lainnya. Untuk mencegah terjadinya konflik antar mahasiswa seharusnya setiap perguruan tinggi seharusnya dapat menerapkan 4 (empat) pilar konsep pendidikan dari UNESCO yaitu “learning how to know, how to do, how to be and how to live together”. IPB melaksanakan program pembinaan akademik dan multibudaya bagi mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) di IPB, yaitu selama 1 tahun awal perkuliahan. Pada periode ini, pelatiha softkill dan penanaman karakter di berikan melalui penyelanggaraan kegiatan untuk asrama dengan tujuan agar mereka mampu memahami keragaman sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari serta mengajarkan hidup bermasyarakat. Kata kunci : asrama, budaya, karakter, konflik.