OPTIMASI TEKNOLOGI PRODUKSI NANOFIBER SELULOSA BAMBU AMPEL (Bambussa vulgaris)
View/ Open
Date
2013Author
Fakhruzy
Naresworo
Febrianto1, F
Nikmatin, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Bambu Ampel (bambussa vulgaris) merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung lignoselulosa. Pembudidayaan yang mudah dan jangka waku pertumbuhan yang singkat menggambarkan potensi bambu sebagai substitusi penggunaan serat sintetis. Proses produksi menghasilkan serat dalam ukuran nanofiber menjadi fokus dalam penelitian ini. Proses semikimia pulping dengan NaOH dilakukan untuk melunakkan serat dan memisahkan selulosa. Proses mekanik dengan disc refiner untuk fibrilasi serat (selama 4, 7, 10, 13, dan 16 kali) sehingga diketahui optimasi proses fibrilasi. Mikrofibril yang terbentuk diultrasonikasi selama 2 jam untuk mengubah mikrofibril menjadi ukuran nanofiber. Hasil ultrasonikasi terlebih dahulu dikeringkan dengan freeze dryer dan selanjutnya dianalisis menggunakan alat scanning electron microscopy (SEM) dan X-ray diffraction (XRD). Hasil analisis dengan SEM menunjukan lamanya proses mekanik mempengaruhi ukuran mikrofibril selulosa yang dihasilkan. Proses mekanik 16 kali yang telah diultrasonikasi menghasilkan mikrofibril selulosa dengan ukuran 480 nm dan kristalinitas selulosa berdasarkan JCPDS (ICDD) selulosa (C6H10O5)X memiliki struktur monoklinik
Collections
- Physics [49]