Pola Konsumsi, Pengeluaran dan Willingness to Pay Rumah Tangga terhadap Layanan Air Bersih
Abstract
Pencemaran air tanah dan kelangkaan akses sumber air bersih merupakan masalah utama di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pola konsumsi dan pengeluaran rumah tangga antara rumah tangga yang telah memiliki jaringan air perpipaan dengan rumah tangga yang belum memiliki jaringan air perpipaan. Identifikasi sumber air dan estimasi volume pemakaian air berdasarkan pendapatan pada masing-masing sumber dianalisis menggunakan tabulasi dan analisis deskriptif, perbandingan pengeluaran konsumsi air dianalisis menggunakan analisis pendapatan, estimasi nilai keinginan masyarakat atas jaringan air perpipaan PT. Palyja dianalisis menggunakan analisis Willingness To Pay (WTP), serta estimasi surplus konsumen dianalisis menggunakan analisis surplus konsumen. Berdasarkan hasil keempat analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara nominal pengeluaran konsumsi air rumah tangga yang belum memiliki jaringan air perpipaan lebih rendah daripada rumah tangga yang telah memiliki jaringan air perpipaan, namun karena pendapatan rumah tangga yang belum memiliki jaringan air perpipaan lebih rendah, maka proporsi pengeluaran konsumsi air mereka menjadi lebih tinggi. Nilai WTP yang diperoleh lebih besar daripada harga yang sebenarnya konsumen bayarkan jika mendapat jaringan air perpipaan, maka masyarakat mendapatkan surplus konsumen.