Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong Pada Peternakan Bapak Sarno Desa Citapen, Ciawi Kabupaten Bogor
Abstract
Kebutuhan akan daging dalam negeri terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi protein hewani. Namun saat ini kebutuhan daging dalam negeri, tidak diimbangi oleh produksi yang optimal. Padahal pemerintah telah mencanangkan bahwa Indonesia akan swasembada daging sapi di tahun 2014. Peternakan milik Bapak Sarno merupakan usaha pokok keluarga. Saat ini jumlah ternak sapi yang dimiliki 22 ekor yang terdiri dari 15 ekor sapi PO (Peranakan Ongole) dan 7 ekor sapi Brahma. Untuk meningkatkan pendapatan dan memenuhi permintaan pasar beliau berencana mengembangkan usahanya berupa investasi penambahan 1 kandang baru dengan memanfaatkan Skim Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) 2013 dari pemerintah. Penambahan investasi ini memerlukan biaya yang cukup besar, sedangkan modal merupakan sumberdaya terbatas sehingga perlu dilakukan analisis kelayakan pengembangan usaha. Berdasarkan aspek non finansial usaha ini dikatakan layak karena daging sapi memiliki peluang pasar yang tinggi, kondisi iklim yang cocok, sarana dan prasarana yang memadai serta memberikan dampak yang baik secara sosial ekonomi budaya dan lingkungan sekitar. Berdasarkan aspek finansial, pengembangan usaha ini layak untuk dilaksanakan karena NPV bernilai lebih besar dari nol yaitu Rp658.300.804,94. IRR lebih besar dari Discount Rate yang ditentukan (4% per tahun) yaitu 67,83%. Net B/C bernilai lebih besar dari 1 yaitu 5,13 dan PP lebih singkat dari umur proyek yaitu 7,14 tahun. Sedangkan analisis switching value menunjukkan bahwa pengembangan usaha penggemukan sapi potong lebih peka terhadap penurunan Pertambahan Berat Badan Harian (PBBH) sebesar 15,19% dibandingkan dengan kenaikan biaya bakalan sebesar 28,38%.
Collections
- UT - Agribusiness [4618]