Aplikasi Pembenaman Jerami, Pupuk Organik, dan Pupuk Hayati untuk Pengurangan Dosis Pupuk NPK pada Padi Sawah (Oryza sativa L.)
Abstract
Penggunaan pupuk anorganik semakin tinggi oleh petani, tetapi kurang menguntungkan bagi produksi padi sawah. Pada kondisi tersebut perlu adanya peningkatan praktek agronomi seperti pengembalian residu tanaman atau aplikasi bahan organik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan 13 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada percobaan ini terdiri dari 1) jerami + 50% dosis pupuk NPK, 2) jerami + 50% dosis NPK + POP + POC, 3) jerami + 50% dosis NPK + POP, 4) jerami + 50% dosis NPK + POP + PH1, 5) jerami + 50% dosis NPK + PH2, 6) jerami + 50% dosis NPK + PH3, 7) jerami + 50% dosis NPK + PH1, 8) jerami+ 50% dosis NPK + POP + PH2, 9) jerami + 100% dosis NPK 10) tanpa jerami + 100% dosis NPK (kontrol), 11) jerami + 50% dosis NPK + POP + PH3 12) tanpa jerami + 50% dosis NPK dan 13) tanpa pemupukan. Hasil percobaan menunjukan bahwa pembenaman jerami selama enam musim tanam dengan pengurangan pupuk NPK hingga 50% menghasilkan pertumbuhan tanaman, biomassa tanaman, komponen hasil, dan hasil gabah ha-1 yang tidak berbeda dibandingkan 100% dosis pupuk NPK.