Analisis struktur spasial kalium tanah sawah
Abstract
Analisis semivariogram dan metode kriging digunakan untuk mengetahui ketergantungan spasial kalium, pendugaan dan pemetaannya dengan jumlah sampel pengamatan sebanyak 85 buah. Hasil semivariogram dan kriging menunjukkan bahwa umumnya kadar kalium tanah sawah kabupaten Blitar dapat diklasifikasikan ke dalam status sedang (10-20 me K2O/100 g). Sebagian berstatus rendah (<10 me K2O/100 g) di bagian barat laut dan tinggi (>20 me K2O/100 g) di bagian barat daya. Luas lahan sawah berstatus hara kalium rendah sekitar 16,14 persen, berstatus hara kalium sedang 82,92 persen, dan berstatus hara kalium tinggi 0,94 persen. Proporsi area defisiensi kalium adalah 16,14 persen.