Kajian Mekanisme Dasar Senyawa Ekstraseluler dari Streptomyces Lavendulae IVNF1-1 Penghambat Aktivitas ß- Laktamase EPEC K1-1
Abstract
Streptomyces lavendulae IVNF1-1 asli Kalimantan dipilih karena memiliki kemampuan sebagai penghasil senyawa inhibitor ß-laktamase. Permasalahan yang penting adalah meningkatnya resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik. Antibiotik ß-laktam yang seharusnya mampu menghambat sintesis dinding sel bakteri target, pada bakteri yang resisten kerja antibiotik ini dihambat oleh enzim ß-laktamase yang dihasilkannya. Tujuan penelitian ini mengkaji mekanisme dasar penghambatan senyawa ekstraseluler S. lavendulae IVNF1-1 terhadap EPEC K1-1 resisten ampisilin. Penelitian dimulai denganmemproduksi crude extract S. Lavandulae IVNF1-1 yang mengandung senyawa inhibitor ß- laktamase pada kondisi optimumnya, memisahkan senyawa aktif inhibitor ß-laktamase yaitu protein BLIP dengan mengendapkannya menggunakan amonium sulfat dan aseton pada beragam konsentrasi untuk mendapatkan hasil pengendapan yang optimum, bioesei protein BLIP terhadap EPEC K1-1, dan ektraksi asam klavulanat dari fitrat kultur IVNF1-1 dalam bentuk garam karboksilat dengan metode United States Patent 4140764. Hasil penelitian yang telah diperoleh menunjukkan bahwa S.lavendulae IVNF1-1 mampu menghasilkan protein BLIP yang menghambat kuat pertumbuhan EPEC K1-1. Protein BLIP ini dapat diendapkan dengan optimum menggunakan aseton 70%, protein BLIP hasil pengendapan ini memberikan zona hambatan 16.33 mm. Selain itu, berhasil diekstraks asam klavulanat dalam bentuk garam yang terkandung dalam crude extrac S. Lavandulae IVNF1-1.