Strategi Pengembangan Koperasi Serba Usaha “Lestari” Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor Jawa Barat
Abstract
Peningkatan kesadaran akan peduli lingkungan dan gaya hidup sehat masyarakat secara tidak langsung memberikan dampak yang besar pada pemilihan kualitas makanan yang di konsumsinya, mereka mulai menghendaki adanya produk sayuran yang sehat, aman dikonsumsi dan mutunya baik. Dengan adanya promosi gaya hidup sehat dengan slogan “Back To Nature”, membuat semakin bertambahnya konsumen yang bersedia untuk membayar lebih demi produk pangan yang sehat, aman dan ramah lingkungan. Melihat perkembangan produk pangan organik tersebut, Badan Standar Nasional Indonesia mengesahkan ketetapan tentang sistem pangan organik yang tersusun dalam SNI 01- 6729-2002 yang berisi tentang panduan cara-cara budidaya pangan organik. Melihat peluang tersebut, sudah selayaknya petani anorganik merubah sistem pertaniannya menjadi organik. Untuk merubah sistem pertaniannya memang bukan hal yang mudah untuk petani, mereka terlebih dahulu harus mendapatkan informasi pertanian yang relevan untuk mengembangkan sistem pertanian organik dan adanya kemampuan untuk memasarkan produk organik yang mereka dihasilkan dan jika hal tersebut dilakukan secara individu pasti akan terasa sulit untuk mengatasinya, untuk itu petani bisa bergabung dalam suatu organisasi yang tidak hanya bisa untuk saling tukar informasi tetapi organisasi tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk memasarkan produk yang mereka hasilkan, salah satunya adalah dengan mendirikan koperasi. Koperasi Serba Usaha Lestari merupakan koperasi yang sebagian besar anggotanya adalah petani organik dan memproduksi produk sayuran organik. Peluang pasar yang cukup besar namun diiringi dengan berbagai kendala baik internal maupun eksternal. Hal ini menyebabkan KSU Lestari harus memiliki strategi yang tepat, sehingga dapat berkembang dan mampu bertahan di dunia usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan usaha KSU Lestari, memformulasi alternatif strategi pengembangan usaha sayuran organik untuk KSU Lestari, menetapkan prioritas strategi pengembangan usaha sayuran organik yang dapat diterapkan oleh KSU Lestari. Responden yang digunakan dalam penelitian terdiri dari tiga orang pihak internal usaha dan satu orang pihak eksternal. Berdasarkan hasil pengolahan matriks IFE, total skor yang dihasilkan adalah sebesar 3,055. Total rata-rata tertimbang KSU Lestari berada di atas 2,5 mengindikasikan bahwa kondisi internal KSU Lestari berada di atas rata-rata. Hal tersebut menggambarkan bahwa KSU Lestari merupakan organisasi yang kuat secara internal. Sedangkan, total skor pengolahan matriks EFE adalah sebesar 2,893 yang menunjukkan KSU Lestari berada di atas rata-rata (2,50). Nilai ini memberikan pengertian bahwa KSU Lestari telah mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman dengan baik. Berdasarkan nilai skor total IFE dan EFE diperoleh bahwa kekuatan utama KSU Lestari adalah konsumen yang loyal, kelemahan utama adalah fasilitas ruang penyimpanan yang kurang memadai, peluang utama adalah meningkatnya jumlah masyarakat yang beralih kesajian makanan sehat berbasis organik, serta ancaman utama adalah menguatnya fungsi pengawas koperasi. Sedangkan berdasarkan Matriks IE KSU Lestari menempati kuadran IV yang berarti tumbuh dan membangun, dimana strategi yang cocok untuk direkomendasikan adalah strategi intensif yang terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan analisis matriks QSP, urutan prioritas strategi pengembangan usaha bagi KSU Lestari adalah sebagai berikut: (1) meningkatkan kegiatan promosi, (2) Peningkatan volume produksi, (3) Menambahkan inovasi dikemasan produk, (4) Meningkatkan kualitas sarana produksi, (5) Bergabung dengan asosiasi, dan (6) membuka unit usaha baru. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, saran yang dapat diajukan bagi KSU Lestari diantaranya: (1) Sebaiknya KSU Lestari mengimplementasikan strategi pengembangan usaha prioritas sesuai dengan hasil matrisks QSP dimana strategi hasil analisis SWOT semuanya diimplementasikan dan dievaluasi kemudian diselaraskan dengan rencana strategis, visi, misi, dan tujuan dari KSU Lestari . (2) KSU Lestari sebaiknya segera melakukan kegiatan promosi dengan upaya membuat terlebih dahulu perencanaan biaya untuk program promosi sehingga nantinya berbagai kegiatan promosi dapat dilakukan sesuai dengan dana yang telah dipersiapkan oleh KSU Lestari. (3) KSU Lestari sebaiknya merealisasikan peningkatan volume produksi setelah melakukan promosi untuk mengantisipasi peningkatan permintaan konsumen akan makanan berbasis organik dengan terlebih dahulu meningkatkan kualitas sarana produksi yang telah dimiliki.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]