Strategi Kampanye Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu.
Strategi Kampanye Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu
Date
2013Author
Santoso, Budi
Kartodihardjo, Haryadi
Soehartono, Tonny R.
Metadata
Show full item recordAbstract
Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) yang ditunjuk sebagai taman nasional pada 2004. Proses penunjukkannya mengalami penolakan oleh masyarakat. Prastudi yang dilakukan menunjukkan terbentuknya kolektif perasaan tidak aman tentang keberlanjutan kehidupan masyarakat, perasaan tertekan kurang dihargai karena tidak diajak bicara dalam proses perencanaan pembentukan taman nasional. Hal tersebut dapat menimbulkan kurangnya dukungan pada pengelolaan kawasan konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan kampanye pengelolaan TNGMb selama 5 tahun terakhir terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sekitar TNGMb serta preferensi masyarakat terhadap sumber informasi yang penting bagi penentuan kebijakan dan strategi kampanye pengelolaan TNGMb. Data pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat serta preferensi masyarakat terhadap sumber informasi dikumpulkan melalui survey secara purposive pada 2 kelompok masyarakat di 28 desa penyangga TNGMb. Kelompok I (96 responden) merupakan kelompok masyarakat yang telah mengikuti berbagai kegiatan kampanye TNGMb dan kelompok II (99 responden) merupakan masyarakat yang belum/tidak mengikuti kegiatan kampanye TNGMb. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan pengetahuan dan sikap responden terhadap TNGMb pada responden kelompok I. Proses sosial menyebabkan sebagian responden kelompok II meningkat pengetahuan serta sikapnya terhadap TNGMb meski pada sikap masih terdapat sebagian kecil responden yang masih kurang peduli dengan adanya peraturan hukum yang berlaku, tidak nyaman dengan danya TNGMb, tidak setuju pembatasan akses masuk ke TNGMb dan menganggap TNGMb tidak bermanfaat serta ada sebagian besar responden kelompok I dan seluruh responden kelompok II belum melakukan apapun untuk konservasi TNGMb. Preferensi responden terhadap media dan sumber informasi menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan TV sebagai sarana hiburan dan informasi, menyukai musik dangdut dan pertunjukkan dangdut, mempercayai bayan, polhut dan teman/keluarga sebagai sumber informasi penting dan menyarankan cangkruk dalam proses kampanye. Proses sosial yang terjadi dalam masyarakat merupakan menjadi modal sosial dalam kegiatan kampanye TNGMb selain pemanfaatan preferensi masyarakat terhadap media dan sumber informasi. Pendekatan budaya jawa sangat disarankan untuk mengoptimalkan hasil kampanye di TNGMb.