Analisis Transmisi Harga Teh Hitam Grade Dust Indonesia (Dengan Pendekatan Model Vector Autoregression)
Abstract
Harga menjadi salah satu isu penting dalam pelelangan teh di Jakarta Tea Auction. Harga menjadi penting karena selain menjadi salah satu indikator penerimaan bagi perusahaan, juga menjadi salah satu indikator penentuan produksi. Dalam pendugaannya harga lelang yang akan datang diduga menggunakan permodelan peramalan univariate, Naive Forecasting. Adanya liberalisasi perdagangan, maka diduga terdapat hubungan antara harga teh di Jakarta dengan tempat lelang lain seperti Colombo dan Guwahati. Sehingga dalam pendugaan harga yang akan datang akan lebih akurat jika menggunakan model peramalan multivariate. Teh hitam yang dipasarkan di dunia Internasional memiliki 36 grade, enam grade yang diminati oleh pasar internasional antara lain, BOP (Broken Orange Pekoe), PF (Pekoe Fanning), Fanning, Dust, BP (Broken Pekoe), dan BT (Broken Tea). Dust digunakan dalam penelitian karena Dust merupakan salah satu grade teh yang sering digunakan dalam tea bag. Selain itu Dust merupakan jenis grade teh yang paling banyak dilelang di Jakarta Tea Auction kedua setelah Fanning. Terkadang produsen masih seringkali kesulitan dalam menduga grade jenis apa yang diminati pada lelang yang akan datang, dikarenakan ketimpangan informasi yang didapat mengenai pasar sehingga mempengaruhi perencanaan penerimaan perusahaan. Vector Autoregression (VAR) merupakan permodelan multivariate yang dapat menjelaskan hubungan antar variabel yang diduga berhubungan dan pendugaan harga yang akan datang. Sehingga diharapkan melalui model VAR dapat tergambar bagaimana kondisi pasar teh khususnya grade Dust. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis volatilitas harga teh grade Dust di pasar lelang dunia. (2) Menganalisis hubungan harga teh grade Dust di Jakarta Tea Auction terhadap auction Colombo dan Guwahati. (3) Menganalisis performa model VAR dalam menduga harga teh grade Dust Jakarta Tea Auction yang akan datang. (4) Menyusun rekomendasi strategi yang dapat dilakukan PT. KPB Nusantara, sebagai pelaksana Jakarta Tea Auction, dan Dewan Teh Indonesia, sebagai pemegang kebijakan agribisnis teh nasional, untuk meningkatkan penjualan teh khususnya grade Dust.
Collections
- UT - Agribusiness [4248]