Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Itik Kelompok Tani Sumber Mukti Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Jawa Barat
Abstract
Pembangunan bidang peternakan di Indonesia merupakan bagian yang erat kaitannya dengan pembangunan pertanian yang mengacu pada pembangunan perekonomian secara keseluruhan. Perkembangan dunia peternakan di suatu daerah tentunya dapat memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan perekonomian di daerah tersebut, seperti yang terjadi di Kabupaten Bekasi. Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah yang cocok untuk pengembangan usaha peternakan itik, didukung oleh sumberdaya ekonomi sebagai daerah industri yang terdiri dari pabrik-pabrik dimana sisa dari makanan yang berasal dari catering pabrik tersebut dapat dijadikan sebagai sumber pakan baru bagi usaha peternakan itik. Secara geografis Kabupaten Bekasi juga memiliki kedekatan dengan pasar tujuan utama bagi usaha peternakan itik yang ada di wilayah DKI Jakarta. Dalam hal politik Kabupaten Bekasi memiliki pemerintahan yang peduli akan dunia peternakan khususnya pada komoditi itik melalui binaan dan bantuan bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha peternakan itik tersebut. Salah satu organisasi usaha yang bergerak pada subsektor peternakan khususnya peternakan itik di Kabupaten Bekasi adalah Kelompok Tani Sumber Mukti yang berlokasi di Desa Kebalen, Kecamatan Babelan. Sebagai pelaku usaha yang baik, maka Kelompok Tani Sumber Mukti perlu melakukan strategi dan aksi yang tepat dalam menghadapi berbagai perubahan lingkungan usaha agar dapat menjalankan usaha dengan baik. Pengkajian strategi pengembangan usaha yang tepat bagi organisasi usaha merupakan salah satu cara untuk menghadapi situasi lingkungan internal dan eksternal yang selalu berubah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti, memformulasikan alternatif strategi yang sesuai dan dapat dilaksanakan oleh usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti, dan merancang strategi yang dapat digunakan dalam upaya pengembangan usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti untuk lima tahun ke depan. Berdasarkan analisis lingkungan internal, faktor-faktor yang menjadi kekuatan untuk Kelompok Tani Sumber Mukti adalah visi, misi, tujuan Kelompok Tani Sumber Mukti yang spesifik untuk pengembangan usaha peternakan itik, pengelolaan usaha peternakan itik secara intensif dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh anggota, loyalitas anggota dalam membangun Kelompok Tani Sumber Mukti, kondisi lokasi usaha yang strategis, keunggulan biaya produksi, dan keluasan jaringan dengan pihak yang terkait dengan usaha peternakan itik. Faktor yang menjadi kelemahan Kelompok Tani Sumber Mukti adalah perencanaan dan pengorganisasian kelompok tidak sistematis dan tertulis, sistem informasi manajemen yang tidak rapi, kepemilikan sarana dan prasarana usaha yang tidak lengkap, serta kapasitas kandang yang tidak optimal. Pada lingkungan eksternal, peluang-peluang yang dimiliki oleh Kelompok Tani Sumber iii Mukti adalah membaiknya perekonomian nasional dan daerah, banyaknya pasar lokal potensial untuk pemasaran itik, Kabupaten Bekasi sebagai pusat industri, pertumbuhan penduduk, dukungan kelembagaan pemerintah, perkembangan teknologi informasi, serta dengan dikeluarkannya Perda. DKI Jakarta No.4 Tahun 2007. Faktor yang menjadi ancaman adalah merebaknya penyakit Flu Burung, penyempitan lahan usaha untuk pemukiman, kemudahan memasuki industri peternakan itik, dan kekuatan tawar-menawar pemasok yang cukup tinggi. Berdasarkan matriks IFE, beberapa faktor yang termasuk kekuatan mayor adalah keunggulan biaya produksi sebesar 0,556 dan kondisi lokasi usaha yang strategis sebesar 0,511, sedangkan beberapa faktor yang merupakan kelemahan mayor adalah perencanaan dan pengorganisasian kelompok tidak sistematis dan tertulis sebesar 0,139 dan sistem informasi manajemen yang belum rapi sebesar 0,128. Matriks EFE menunjukkan peluang yang memiliki pengaruh sangat kuat yaitu faktor Kabupaten Bekasi sebagai pusat industri dengan skor 0,545, sedangkan ancaman yang harus diwaspadai dan memiliki pengaruh sangat kuat adalah kemudahan untuk memasuki industri peternakan itik dengan skor 0,509. Total skor pada perhitungan matriks IFE Kelompok Tani Sumber Mukti sebesar 2,578 dan total skor pada perhitungan matriks EFE sebesar 3,086 menempatkan posisi Kelompok Tani Sumber Mukti dalam matriks IE pada kolom II, yaitu pada posisi tumbuh dan kembangkan. Oleh karena itu strategi generik yang dapat dilakukan oleh kelompok Tani Sumber Mukti adalah pengembangan pasar dan integrasi ke depan. Berdasarkan matriks SWOT, diperoleh tujuh alternatif strategi pengembangan usaha bagi Kelompok Tani Sumber Mukti. Strategi-strategi tersebut yaitu : 1) peningkatan populasi itik di Kelompok Tani Sumber Mukti, 2) penambahan jaringan distribusi untuk memperluaas jangkauan pasar, 3) melaksanakan usaha karkas, 4) perbaikan fungsi dan sistem informasi manajemen kelompok, 5) melengkapi sarana dan prasarana produksi, 6) menjaga pelaksanaan proses budidaya itik yang baik dan benar, 7) menjalin kemitraan dengan pemilik modal dan aliansi peternak itik dalam mengembangkan usaha peternakan itik. Rancangan arsitektur strategi menghasilkan strategi yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu program kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan program yang dilakukan secara bertahap. Kegiatan yang secara terus-menerus dilakukan sebelum program kegiatan yang dilakukan secara bertahap. Adapun kegiatan yang secara terus-menerus dilakukan lebih menekankan pada programprogram yang merupakan bagian dari strategi perbaikan fungsi dan sistem informasi manajemen kelompok serta strategi pelaksanaan terhadap proses budidaya itik yang dilakukan secara baik dan benar. Program yang dilakukan secara bertahap diawali terlebih dahulu dengan perubahan struktur organisasi melalui pembuatan division of labour dilanjutkan oleh program-program yang merupakan bagian dari strategi peningkatan populasi itik, pelaksanaan kemitraan dengan pemilik modal dan aliansi peternak itik, pelangkapan sarana dan prasarana produksi, pelaksanaan usaha karkas, serta strategi penambahan jaringan distrubusi.
Collections
- UT - Agribusiness [4618]