Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Bakso Sehat Bakso Atom (Kasus Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor)
Abstract
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya makanan sehat bergizi kini semakin meningkat, khususnya untuk makanan jadi atau makanan cepat saji. Makanan yang serba praktis dan efisien tersebut kini tidak lagi hanya menjadi kebutuhan sebagian masyarakat tetapi juga menjadi trend atau gaya hidup. Hal ini yang melatarbelakangi beberapa bisnis kuliner bersaing untuk menciptakan makanan jadi atau makanan cepat saji dengan menerapkan konsep ”makanan bukan sekedar untuk menghilangkan rasa lapar saja, tetapi juga sehat dan bergizi”. Salah satu pemasar makanan jadi atau makanan cepat saji yang menerapkan konsep makanan sehat dan bergizi adalah Bakso Sehat Bakso Atom. Bisnis kuliner memiliki pangsa pasar yang sangat luas dan apabila dikaitkan dengan sosial budaya masyarakat Indonesia, bisnis yang berprospek cerah saat ini adalah bisnis bakso. CV Atom Indonesia dengan unit usaha bakso menonjolkan keunggulannya sebagai bakso sehat. Bakso Sehat Bakso Atom telah menjawab keraguan konsumen akan isu-isu yang sering beredar di kalangan masyarakat tentang penggunaan boraks, nitrit, bahan pengenyal dan formalin pada proses pembuatan bakso. Menciptakan inovasi makanan dengan memperhatikan tingkat kesehatan makanan, telah menjadikan bisnis Bakso Sehat Bakso Atom mampu bertahan di tengah persaingan sejenis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor, (2) Menganalisis proses pengambilan keputusan dalam memilih Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor, (3) Mengkaji dan menganalisis pengaruh atribut produk, atribut pelayanan, tempat dan fasiitas pada Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor terhadap keputusan pembelian konsumen Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Penelitian ini mengambil studi kasus di gerai Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor. Pengambilan sampel menggunakan teknik Judgement Sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Responden yang mengkonsumsi produk Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor memiliki karakteristik yang bervariasi. Usia responden sebagian besar berumur 20-45 tahun (66,7 persen) yang didominasi oleh jenis kelamin laki-laki sebesar 60 persen dengan status menikah sebesar 60 persen dan sudah bekerja sebesar 66,7 persen. Pendapatan per bulan responden sebagian besar adalah Rp 2.500.000 sampai dengan Rp 5.000.000 (36,7 persen) dan pendidikan akhir responden terbanyak yaitu Sarjana atau S1 (50 persen). Pada tahap proses keputusan pembelian, pengenalan kebutuhan konsumen terhadap bakso dilakukan berdasarkan motivasi pembelian produk yaitu dikarenakan kemudahan dalam memperoleh produk dan produk yang tergolong makanan jadi atau cepat saji tersebut mampu memenuhi kepuasan. Sedangkan pengenalan kebutuhan terhadap Bakso Sehat Bakso Atom dikarenakan variasi bakso yang cukup beragam dan BSBA merupakan bakso yang berbeda dengan bakso-bakso pada umumnya yaitu menerapkan konsep kesehatan. Pencarian informasi untuk produk bakso biasanya diperoleh dari teman karena sumber informasi yang akurat adalah dari teman dan keluarga, dipercaya mampu membuat konsumen terpengaruh untuk membeli. Begitu pula halnya dengan pencarian informasi Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor. Berdasarkan evaluasi alternatif yang menjadi alasan konsumen memilih Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor adalah cita rasa, variasi bakso yang ditawarkan berbeda dengan bakso-bakso pada umumnya dan dalam pembuatan Bakso Sehat Bakso Atom tidak menggunakan formalin dan zat-zat yang membahayakan tubuh. Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk membeli BSBA yaitu apabila kondisi hati (mood) mereka baik dan sudah direncanakan terlebih dahulu. Responden melakukan keputusan pembelian biasanya dipengaruhi teman dan keluarga. Apabila gerai BSBA tutup, responden akan tetap membeli produk bakso di warung bakso lainnya. Responden merasa puas terhadap produk BSBA dan tetap melakukan pembelian bila terjadi kenaikan harga. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi logistik menunjukkan bahwa atribut produk yang berpengaruh signifikan atau berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian dan output dari keputusan pembelian tersebut yaitu keinginan melakukan pembelian atau tidak membeli produk Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor adalah Harga, Cita Rasa dan Label Halal, Izin DepKes dan Uji Laboraturium. Sedangkan atribut produk lainnya seperti Variasi Bakso, Merek dan Kebersihan Makanan tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap keinginan datang lagi ke Bakso Sehat Bakso Atom. Atribut pelayanan, tempat dan fasilitas yang dianggap penting oleh konsumen dan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian adalah Lokasi Gerai, Kebersihan dan Kenyaman Tempat dan Areal Parkir Gerai. Nilai Analisis Regresi Logistik menyatakan bahwa 60 persen responden konsumen Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor akan melakukan pembelian kembali produk Bakso Sehat Bakso Atom. Berdasarkan analisisi yang telah dilakukan, masukan bagi pihak Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor adalah pihak BSBA tidak perlu menambah variasi bakso dan mengusahakan agar bakso tidak lagi mengalami kenaikan harga, walaupun jika terjadi kenaikan harga konsumen akan tetap mengkonsumsi BSBA. Selain itu perlunya penambahan gerai terutama di pusat kota agar seluruh konsumen di Bogor bisa menikmati BSBA. Untuk pelayanan dan fasilitas gerai, tetap mempertahankan kualitas pelayanan dengan penambahan fasilitas-fasilitas yang bermanfaat bagi konsumen seperti fasilitas musholla.
Collections
- UT - Agribusiness [4247]