Dampak Konversi Lahan Sawah terhadap Keunggulan Kompetitif Usahatani Beras di Kabupaten Karawang (Studi Kasus: Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur)
Abstract
Pertanian adalah salah satu sektor dominan dalam struktur perekonomian Indonesia. Peran sektor pertanian antara lain sebagai penghasil pangan untuk kebutuhan penduduk. Salah satu produk pertanian Indonesia yang memiliki nilai strategis tinggi adalah beras. Provinsi Jawa Barat merupakan sentra produksi padi yang utama dan berperan sebagai penyangga perberasan nasional. Sebagai provinsi dengan tingkat produksi padi terbesar, jumlah produksi tiap tahunnya akan berdampak besar pada ketersediaan beras nasional. Adapun Kabupaten Karawang merupakan salah satu penghasil padi terbesar di Provinsi Jawa Barat, dan bahkan di Indonesia. Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang menghadapi tantangan dalam mempertahankan tingkat produksi padi. Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan yang signifikan pada kondisi sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Karawang. Perubahan tersebut berupa perkembangan sektor industri yang cukup pesat diiringi dengan peningkatan penduduk dan berdampak pada pembangunan di semua sektor. Perkembangan industri selalu diiringi dengan konversi lahan, karena industri membutuhkan lahan yang strategis untuk produksi aktivitas pendukung lainnya. Lahan yang dikonversi adalah lahan pertanian berupa sawah atau ladang yang bertempat pada zonasi kawasan yang dialokasikan sebagai kawasan industri maupun pemukiman. Penetapan zonasi kawasan di Kabupaten Karawang diatur pada Peraturan Daerah Kabupaten Karawang mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karawang. Setiap perubahan RTRW Kabupaten Karawang menyebabkan perubahan penetapan zonasi kawasan di Kabupaten Karawang. Penetapan RTRW Kabupaten Karawang tahun 2004 memiliki zonasi kawasan industri yang lebih besar dibanding RTRW Kabupaten Karawang sebelumnya, yaitu tahun 1999, sehingga memicu terjadinya konversi lahan sawah yang lebih besar ditahun 2005 hingga 2010. Hasil analisis matriks kebijakan menunjukkan bahwa usahatani beras di Kabupaten Karawang memiliki keunggulan kompetitif dalam berproduksi, baik sebelum maupun sesudah terjadi konversi lahan sawah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keuntungan usahatani secara privat pada usahatani beras di Desa Kondangjaya. Nilai indikator Rasio Biaya Privat (RBP) dan Rasio Biaya Sumberdaya Domestik (BSD) yang kurang dari satu menunjukkan tingkat efisiensi dalam penggunaan sumberdaya dalam usahatani ini pada saat sebelum dan sesudah konversi lahan sawah terjadi. Berdasarkan hasil analisis, konversi lahan sawah menurunkan tingkat keunggulan kompetitif usahatani beras di Kabupaten Karawang. Hal ini terbukti dari penurunan Keuntungan Privat (KP) dan peningkatan nilai RBP. Penurunan KP dan peningkatan RBP disebabkan oleh peningkatan biaya faktor domestik privat berupa biaya sewa lahan dan upah tenaga kerja sebagai akibat dari terjadinya konversi lahan sawah.