Analisis Risiko Diversifikasi Tanaman Pangan pada Kelompok Tani Hurip di Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor
Abstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang cukup besar yang dapat mendukung pengembangan sektor pertanian. Pertanian merupakan salah satu yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional karena memiliki kontribusi besar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto Nasional. Sektor pertanian terdiri dari subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan, peternakan dan produk turunannya, kehutanan dan perikanan. Subsektor utama pertanian yang cukup potensial dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto adalah tanaman pangan yang mengalami pertumbuhan sebesar 9,9 persen tahun 2010 dan 2011. Peranan tanaman pangan dibutuhkan dalam mencapai swasembada pangan melalui program diversifikasi pangan dengan mengubah pola konsumsi masyarakat dengan lebih banyak jenis pangan yang dikonsumsi. Tanaman pangan yang berpotensi sebagai sumber pangan adalah padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang-kacangan dan lain-lain. Kelompok Tani Hurip merupakan salah satu kelompok tani yang berhasil mengusahakan berbagai macam tanaman pangan. Jenis tanaman pangan yang diusahakan oleh kelompok tani ini adalah tanaman padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, dan kacang-kacangan. Akan tetapi, tanaman pangan yang paling dominan diusahakan adalah tanaman padi, ubi jalar dan kacang tanah. Kelompok tani ini juga melakukan upaya diversifikasi tanaman pangan untuk mencegah risiko yang akan ditimbulkan jika menanam satu jenis tanaman saja. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis diversifikasi yang dilakukan oleh Kelompok Tani Hurip dalam upaya mengurangi risiko dan (2) mengkaji alternatif bentuk penanganan risiko tanaman pangan. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Hurip Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Penelitian ini berlangsung pada Bulan Juli sampai Agustus 2012. Komoditas yang dikaji adalah tanaman pangan khususnya tanaman padi, ubi jalar dan kacang tanah. Hal ini didasarkan bahwa Kelompok Tani Hurip mengusahakan jenis tanaman yang dominan adalah padi, ubi jalar dan kacang tanah. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko dengan menggunakan variance, standard deviation,dan coefficient variation pada kegiatan spesialisasi dan diversifikasi dengan melihat pengaruh diversifikasi dalam meminimalkan risiko. Sumber-sumber yang menunjukkan adanya risiko dalam kegiatan produksi tanaman pangan adalah perubahan iklim atau cuaca, serangan hama dan penyakit, serta pergiliran irigasi. Penilaian terhadap risiko produksi dilihat dari tingkat keberhasilan dan pendapatan sebagai return petani yang diperoleh dari pengusahaan tanaman padi, ubi jalar, dan kacang tanah. Penilaian risiko yang dilakukan adalah dengan menghitung risiko pada kegiatan spesialisasi dan diversifikasi. Analisis risiko pada kegiatan spesialisasi berdasarkan pendapatan pada tanaman padi, ubi jalar, dan kacang tanah diperoleh risiko paling tinggi dari ketiga komoditas adalah kacang tanah yaitu dengan nilai koeffisien variasinya sebesar 0,705 yang artinya bahwa setiap satuan yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi sebesar 0,705. Risiko terendah didapat pada tanaman ubi jalar yaitu sebesar 0,482 yang artinya setiap satuan yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi sebesar 0,482. Hal ini terjadi karena tanaman ubi jalar memiliki produktivitas yang cukup tinggi dan memiliki harga yang cukup stabil. Analisis risiko pada kegiatan diversifikasi meliputi gabungan dari dua komoditas yaitu gabungan padi dan ubi jalar, padi dan kacang tanah, serta ubi jalar dan kacang tanah, sedangkan gabungan tiga komoditas yaitu padi, ubi jalar dan kacang tanah. Dari hasil diversifikasi diperoleh nilai coefficient variation terendah terdapat pada gabungan padi dan ubi jalar yaitu sebesar 0,520. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan diversifikasi dapat menimalkan risiko Strategi penanganan risiko yang dapat dilakukan oleh Kelompok Tani Hurip untuk meminimalkan risiko adalah melakukan diversifikasi usaha, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pembinaan dari IPB, melakukan kemitraan dengan bekerja sama dengan perusahaan lain dan untuk meningkatkan nilai tambah atau pengolahan lebih lanjut pada tanaman kacang tanah.
Collections
- UT - Agribusiness [4611]