Peran Kelembagaan dalam Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Petani pada Integrated Farming System di Gapoktan Silih Asih, Jawa Barat
Abstract
Creativity and innovation are keys of entrepreneurship. Creative thinking is the starting point in achieving innovations which is potential to be developed into a new invention, and also able to provide financial or non-financial benefits. Gapoktan Silih Asih is an institution which has applied integrated farming system. The purpose of the research is to identify the process of creative thinking, to analyze innovation of applied integrated farming system, to analyze the factors which affect the rate of innovation, and to analyze the relationship between farmers’ characteristics and adoption of innovations. The results showed that: (1) The process of creating value which is exist in the integrated farming system could not fulfil seven cycles of creative thinking process without the existence of the roles from creative team, gapoktan, MPM, and poktan, (2) The integrated farming system which implemented by gapoktan has innnovation of product, process and also technology that has extremely interpretation and has lead to the eco techno farming. It is showed in the indicator charateristics of diversification, integrated model, orientation of local resource, and eco friendly with the indicator of innovation mark more than 81%, (3) The level of innovation in the integrated farming extremely influenced by three core innovation sources namely poktan the mark is 4,53, PPL and social institution the mark is 3.33, research institution the mark is 2.73, (4) the characteristics of farmers that have a correlation with the adoption of innovation are age, education, land area, and the experience of being a member of the gapoktan Kreativitas dan inovasi adalah kunci kewirausahaan. Berfikir kreatif merupakan awal terciptanya inovasi yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi penemuan baru serta mampu memberikan manfaat finansial maupun nonfinansial. Gapoktan Silih Asih merupakan kelembagaan yang menerapkan sistem pertanian terintegrasi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi proses berfikir kreatif, menganalisis inovasi pada sistem pertanian terintegrasi, menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat inovasi, menganalisis hubungan karakteristik petani dengan adopsi inovasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses penciptaan nilai tidak dapat memenuhi tujuh tahapan proses berfikir kreatif tanpa adanya peran utama dari tim kreatif, gapoktan, MPM, dam poktan. (2) Sistem pertanian terintegrasi yang diterapkan oleh Gapoktan Silih Asih mempunyai inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi teknologi yang memiliki interpretasi sangat kuat dan telah mengarah pada sistem pertanian tekno ekologis. Hal ini ditunjukkan dengan indikator ciri pembentuk model pertanian tekno ekologis yaitu keragaman, pola integratif, orientasi pemanfaatan sumber daya lokal, dan ramah lingkungan dengan indikator nilai skor inovasi lebih dari 81%, (3) Tingkat inovasi yang ada pada sistem pertanian terintegrasi di Gapoktan Silih Asih sangat dipengaruhi oleh tiga sumber inovasi yakni poktan sebesar 4.53, PPL dan lembaga pemerintah sebesar 3.33, dan lembaga penelitian sebesar 2.73. (4) Karakteristik petani pada pertanian terintegrasi di Gapoktan Silih Asih yang memiliki hubungan dengan adopsi inovasi adalah usia, pendidikan, luas lahan, dan pengalaman menjadi anggota Gapoktan.
Collections
- UT - Agribusiness [4618]