Pemodelan penyuluhan perikanan pada masyarakat pesisir melalui pendekatan partisipatif
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 17.506 pulau, garis pantai sepanjang 81.000 km, luas laut sekitar 5,8 juta km2 dan 40 persen penduduknya bertempat tinggal di wilayah pesisir. Masyarakat pesisir khususnya nelayan memiliki kebergantungan yang sangat tinggi pada sumber daya ikan. Keterbelakangan merupakan masalah utama yang dihadapi oleh nelayan kecil yang umumnya hanya memiliki armada perahu tanpa motor, dan paling tinggi motor tempel. Selain masalah keterbelakangan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pembangunan perikanan yang berpusat pada manusia. Penelitian dilakukan di wilayah pesisir Bali Utara dengan lokasi kasus Desa Pemuteran dan Anturan dengan partisipan sejumlah 41 orang terdiri atas nelayan, perempuan nelayan, petambak, dan penyuluh. Penelitian dilakukan tiga tahap yaitu tahap pertama adalah pengenalan aspek spesifik masyarakat, dan pemetaan kondisi umum subyek penelitian; tahap kedua dilakukan penggalian masalah dan penentuan prioritas masalah yang dihadapi masyarakat dengan menggunakan metode Rapid Rural Appraisal (RRA), diskusi kelompok terfokus, teknik Participatory Rural Appraisal (PRA), merancang model penyuluhan yang dikehendaki masyarakat, dan sosialisasi model pada sejumlah partisipan penelitian; dan pada tahap ketiga dilakukan perbaikan model sesuai dengan perkembangan masyarakat pesisir. Teori perilaku, pendekatan penyuluhan partisipatori, pendekatan pelatihan berbasis kesenjangan kompetensi, dan konsep tentang pembangunan wilayah lokal digunakan untuk menganalisis hasil RRA dan PRA.