Analisis risiko produksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi paprika hidroponik (Studi kasus kelompok tani paprika “Dewa Family” Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat)
Abstract
Bell Pepper (Capsicum annum var. grossum) or sweet pepper is newly cultivated in Indonesia. Production of bell pepper in Indonesia grows positively from 2008 to 2011, with an average growth is 90,42 percent. Pasirlangu village is one of bell pepper producing areas in West Java province. “Dewa Family” is one of the pioneer farmers group in hydroponic bell pepper development in Pasirlangu village. Members of “Dewa Family” face production risk, indicated by during four periods (2008 – 2010) productivity has fluctuated and the mean of productivity still under the potential productivity bell peppers yield. This study aims to analyze the cause of production risk sources and the risk level of production of hydroponic bell pepper. In addition, this study also determine the factors affecting the production of hydroponic bell pepper by using a Cobb-Douglas Production Function and a Principal Component Regression Analysis. The result showed that the risk faced by farmers is 33,18 percent of production value and the main constraints in cultivating are pests and diseases problem, weather conditions and the uncertain climate, and use of inputs production. Meanwhile, based on production factors which influential to the productions hydroponic bell pepper are size of greenhouse, amount of seeds, nutrition, insecticides, and labor. The conclusion of this research are that farmers can use inputs of production efficiently and precisely in order to produce the optimal production. Farmers also plan ahead of strategies to reduce risk production Paprika (Capsicum annum var. grossum) merupakan tanaman sayuran yang baru dibudidayakan di Indonesia. Produksi paprika di Indonesia dari tahun 2008 hingga 2010 mengalami pertumbuhan yang positif, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 90,42 persen. Pasirlangu merupakan salah satu sentra produksi paprika di Provinsi Jawa Barat. “Dewa Family” merupakan salah satu kelompok tani pionir yang mengembangkan paprika hidroponik di Desa Pasirlangu. Anggota “Dewa Family” menghadapi risiko produksi yang diindikasikan oleh produktivitas yang berfluktuasi selama empat periode (2008 – 2011) dan produktivitas aktual yang masih di bawah produktivitas potensialnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber penyebab risiko produksi dan seberapa besar risiko yang dihadapi. Selain itu, penelitian ini juga menentukan faktor produksi apa saja yang berpengaruh terhadap produksi paprika hidroponik menggunakan pendekatan Cobb-Douglas dan Analisis Komponen Utama. Dari hasil yang diperoleh, tingkat risiko produksi yang dihadapi petani adalah sebesar 33,2 persen dari nilai produksi pada saat terjadinya risiko. Sumber-sumber penyebab risiko adalah serangan hama dan penyakti, kondisi cuaca dan iklim, dan penggunaan input produksi. Sementara itu, faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi paprika hidroponik adalah luas greenhouse, jumlah benih, nutrisi, insektisida, dan tenaga kerja. Rekomendasi dari penelitian ini adalah petani sebaiknya memperhatikan penggunaan input secara efisien agar menghasilkan produksi yang optimal dan merencanakan strategi yang tepat untuk mengurangi risiko produksi.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]