Analisis ekonomi usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor
Abstract
Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung merupakan daerah penghasil jamur tiram putih terbesar di Kabupaten Bogor (Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, 2011). Usahatani jamur tiram putih yang berkembang memiliki perbedaan cara dalam pembuatan media tanam (bag log) dan pembuatan bibit. Perbedaan cara tersebut berdampak pada perbedaan kemampuan memproduksi bag log jamur tiram putih. Bag log sebagai media tumbuh jamur tiram putih hanya dapat digunakan satu kali periode tanam (empat bulan). Limbah bag log tersebut dapat mencemari lingkungan karena mengandung limbah plastik dan serbuk gergaji. Limbah plastik dapat menimbulkan masalah lingkungan karena limbah plastik tidak dapat diuraikan mikroorganisme atau melapuk oleh iklim dan cuaca, sehingga berpotensi sebagai bahan pencemar khususnya terhadap pencemaran tanah (Hazami, 2004), sedangkan serbuk gergaji pada dasarnya tidak perpotensi mencemari lingkungan karena bersifat organik sehingga dapat diuraikan. Namun kedua limbah tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat dan tenaga kerja sehingga ada manfat lain yang dapat diperoleh masyarakat dan tenaga kerja. Manfaat lain yang diperoleh masyarakat dan tenaga kerja selama ini belum dihitung sehingga perlu dihitung manfaat ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat dan tenaga kerja maka perlu dikaji analisis ekonomi usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dan Megamendung dengan melakukan analisis pendapatan dan analisis penyerapan tenaga kerja serta analisis ekonomi dan analisis sensitivitas. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah: untuk menganalisis pendapatan dan penyerapan tenaga kerja serta menganalisis kelayakan ekonomi dan sensitivitas pada usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dan Megamendung. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang menggunakan data primer. Responden dalam penelitian ini adalah populasi usahatani jamur tiram putih yang ada di Kecamatan Cisarua dan Megamendung. Responden tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu usahatani non plasma A, usahatani non plasma B dan usahatani plasma. Pembagian kelompok tersebut berdasarkan cara pembuatan media tanam (bag log). Data yang diperoleh berupa kuantitatif dan kualitatif. Pengolahan data secara kuantitatif dengan menggunakan analisis pendapatan dan analisis penyerapan tenaga kerja serta analisis kelayakan ekonomi dan analisis sensitivitas. Analisis pendapatan dan penyerapan tenaga kerja yang dilakukan menunjukkan bahwa usahatani non plasma A memliki pendapatan dan penyerapan tenaga kerja terbesar, sedangkan usahatani plasma tidak layak untuk dijalankan karena dalam menjalankan usahataninya petani mengalami kerugian sebesar Rp 239 020/tahun dan diperoleh nilai R/C sebesar 0.99. Berdasarkan kriteria kelayakan ekonomi ketiga jenis usahatani jamur tiram putih layak untuk dijalankan. Hasil penelitian menunjukakn bahwa nilai NPV, IRR dan Net B/C terbesar didapat oleh usahatani non plasma A, selain itu manfaat ekonomi terbesar iv dari pengolahan limbah bag log diperolah masyarakat sekitar usahatani non plasma A dan tenaga kerja usahatani non plasma A sebesar Rp 343 800/tahun.