Estimasi dampak ekonomi kawasan Taman Wisata Matahari Cilember, Kabupaten Bogor terhadap masyarakat sekitar
Abstract
Aktivitas sektor pariwisata memiliki kontribusi terhadap perkembangan ekonomi daerah-daerah yang ada di Indonesia. Pengembangan suatu obyek wisata yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan pendapatan ekonomi yang baik juga untuk komunitas setempat (Fritgen,1996). Adanya sektor pariwisata dapat mengasilkan pendapatan lanjutan yang berasal dari pengeluaran pengunjung. Kawasan Taman Wisata Matahari (TWM) dulunya adalah sawah masyarakat yang digunakan sebagai sumber kebutuhan sehari-hari masyarakat, kemudian dibeli oleh pengelola dan dijadikan tempat wisata yang memberdayakan masyarakat sekitar. Konversi tersebut menyebabkan hilangnya lahan pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar. Namun menurut info dari pengelola hal tersebut tidak terjadi karena masyarakat sekitar telah diberi ganti rugi sesuai kesepakatan dan masyarakat juga dilibatkan dalam kegiatan wisata sebagai tenaga kerja di TWM. Oleh karena itu, perlu dikaji berapa besar dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar yaitu dengan menghitung dampak ekonomi langsung, dampak ekonomi tidak langsung, dampak ekonomi lanjutan, dan nilai multiplier effect. Selain itu dampak lingkungan juga pentinguntuk diketahui. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan wisata Taman Matahari, Puncak, Cilember, Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada wisatawan, pemilik unit usaha, tenaga kerja dan masyarakat dengan panduan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yang relevan, diantaranya dari pengelola Taman Wisata Matahari, buku referensi, internet, studi pustaka dari penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dengan dampak ekonomi wisata. Lebih dari 80% persepsi responden pengunjung mengenai kondisi kawasan Taman Wisata Matahari adalah baik sehingga perlu dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut agar semakin baik dan tetap terjaga. Terdapat tiga faktor yang berpengaruh negatif terhadap permintaan di kawasan Taman Wisata Matahari, yakni biaya perjalanan, jarak dan jumlah tanggungan. Faktor yang berpengaruh positif hanya lama mengetahui. Dampak ekonomi dari kegiatan wisata berupa dampak ekonomi langsung (Rp 488.850.471,00), dampak ekonomi tidak langsung (Rp 673.111.010,00) dan dampak lanjutan (Rp 207.337.424,00). Nilai keynesian income multiplier sebesar 1,00 artinya adanya kegiatan wisata di TWM memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar, ratio income multiplier tipe I adalah 1,73, dan ratio income multiplier tipe II sebesar 2,80. Selain dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, juga ada kebocoran yang berasal dari pengeluaran pengunjung berupa biaya transportasi dan konsumsi yang dibawa dari rumah. Kebocoran pertahun yang terjadi di TWM adalah sebesar Rp iii 27.927.067.995,00. Adanya TWM juga memberikan dampak berupa penyerapan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat sekitar dan memiliki proporsi kurang lebih 90% dengan jumlah 386 orang. Aktivitas wisata di kawasan TWM menurut stakeholder terkait menyatakan bahwa hampir 80% responden menyatakan tidak merasakan dampak negatif lingkungan dengan adanya TWM.