Faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) disektor agribisnis (kasus pada BRI Unit Harjasari-Bogor)
Abstract
Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia selama ini menunjukkan posisi strategisnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, UMKM di Indonesia terdapat sekitar 53.823.732 unit atau sekitar 99 persen lebih dari total unit usaha yang ada, dimana usaha mikro berjumlah 53.207.500 unit, usaha kecil sekitar 573.601 unit, sedangkan usaha besar hanya 42.631 unit. Permodalan merupakan hambatan utama bagi UMKM. Salah satu program pemerintah guna mengatasi masalah permodalan tersebut yaitu yaitu melalui program KUR, KUR adalah skim penjaminan yang khusus diperuntukkan bagi usaha UMKM yang usahanya feasible namun belum bankable. Pemerintah meningkatkan plafon KUR Mikro dari lima juta menjadi 20 juta rupiah. BRI merupakan salah satu bank pelaksana yang ditunjuk oleh pemerintah dalam penyaluran program KUR. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap realisasi KUR perlu menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh BRI. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis mekanisme penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) pada sektor agribisnis di BRI Unit Harjasari, (2) Mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi realisasi pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat) pada sektor agribisnis di BRI Unit Harjasari. Penelitian ini dilaksanakan di BRI Unit Harjasari. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja, berlangsung pada bulan Maret 2012 sampai Agustus 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah para debitur KUR yang bergerak di sektor agribisnis yang masih aktif. Sampel yang digunakan adalah sama dengan jumlah populasi debitur KUR yang bergerak di sektor agribisnis yaitu 37 debitur. Semua faktor yang diduga berpengaruh terhadap realisasi KUR dianalisis menggunakan analisis Deskriptif dan Regresi. Analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap realisasi KUR dengan menggunakan model analisis Regresi Linear Berganda, sehingga dapat diketahui variabel-variabel independent yang berpengaruh secara nyata terhadap realisasi kredit sebagai variabel dependent. Variabel-variabel independent yaitu agunan, umur responden, tingkat pendidikan, pengalaman usaha, Pendapatan Bersih Responden dan frekuensi pinjaman. Pengolahan data dengan aplikasi minitap 14 for windows. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, karakteristik responden sebagai penerima realisasi KUR yaitu (1) Pendapatan Bersih berkisar antara Rp 212.000,- hingga Rp 5.900.000,- perbulannya, (2) frekuensi pinjaman kredit satu hingga lima kali (3) umur responden berkisar 23 tahun hingga 65 tahun, (4) tingkat pendidikan dari SD hingga S1, (5) pengalaman usaha satu hingga 25 tahun, dan (6) tanpa aguan dan dengan agunan.
Collections
- UT - Agribusiness [4254]