Asuransi pertanian sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan petani (Analisis simulasi pada PT. Saung Mirwan dan Mitra Taninya di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)
Abstract
Pertanian masuk ke dalam tiga besar sektor unggulan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di Indonesia. Seiring dengan hal itu, terdapat persoalan yang dapat menjadi ancaman bagi sektor pertanian, antara lain meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global; ketersediaan infrastruktur lahan; kepemilikan lahan yang sempit; dan lainnya. Perlu upaya sistematis dan melembaga untuk meminimalkan risiko kerugian akibat ancaman tersebut. Asuransi pertanian merupakan alternatif manajemen risiko yang layak dipertimbangkan. Asuransi pertanian berkaitan dengan pembiayaan usahatani oleh pihak ketiga dengan jumlah tertentu. PT. Saung Mirwan merupakan perusahaan agribisnis yang bermitra dengan petani untuk memproduksi edamame. PT. Saung Mirwan berada di Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Analisis keberadaan asuransi pertanian menjadi penting bagi PT. Saung Mirwan dan mitra taninya guna meminimalkan risiko kerugian akibat perubahan iklim. Pengembangan asuransi pertanian melibatkan banyak faktor sosial yang kompleks dimana faktorfaktor tersebut hanya dapat diidentifikasi dan dipahami dari suatu kaji tindak model asuransi pertanian. Uji kaji tindak atau pilot project asuransi pertanian sudah mulai dilakukan oleh Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP), selaku lembaga yang berwenang dalam studi ekonomi pertanian, sejak tahun 2008. Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana urgensi asuransi pertanian bagi PT. Saung Mirwan dan mitra taninya; bagaimana model asuransi pertanian dari PSEKP; dan bagaimana dampak asuransi pertanian bagi pendapatan petani mitra. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yang meliputi penilaian persepsi responden dan informan pada asuransi pertanian; penilaian persepsi responden pada model asuransi pertanian; dan perhitungan pendapatan responden, sedangkan metode kualitatif yang dilakukan meliputi deskripsi dan pembahasan data kuantitatif yang diolah, serta studi literatur mengenai asuransi pertanian. Hasil analisis kualitatif menunjukan keberadaan asuransi pertanian sebagai mekanisme pembagian risiko pada PT. Saung Mirwan dan mitra taninya dianggap penting dan semakin mendesak, karena adanya peningkatan risiko usahatani akibat perubahan pergeseran musim dan serangan hama penyakit. Asuransi pertanian dari PSEKP menekankan kerjasama dari pemerintah, perusahaan asuransi, dan petani sebagai pihak yang menjadi atribut dalam kelembagaan asuransi. Asuransi pertanian memiliki dampak yang positif bagi mitra tani, karena program asuransi dapat membantu petani mitra menanggulangi kebutuhan dana jangka panjang, khususnya saat terjadi gagal panen. Dengan demikian, risiko kehilangan pendapatan petani mitra dapat diminimalkan.