Desain Nursery Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Cibalagung Bogor
Abstract
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian Indonesia dengan visi “menjadi perguruan tinggi terdepan dalam pengembangan ilmu penyuluhan pertanian yang berwawasan agribisnis pada tingkat global.” Sebagaimana kawasan pendidikan, STPP memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan pendidikan, salah satu diantaranya adalah nursery. Nursery merupakan studi kasus yang cukup menarik dalam bidang desain lanskap. Kebutuhan ruang yang sesuai standar dan pengelolaan yang ideal sangat mempengaruhi keadaan nursery, namun pada STPP belum tercapai kondisi nursery yang memenuhi nilai fungsional dan estetika yang dapat menunjang kebutuhan mahasiswa di STPP. Untuk mempelajari mengenai konsep nursery yang fungsional maka dilakukan penelitian selama 5 bulan efektif untuk menghasilkan suatu desain baru yang baik. Penelitian tersebut dilakukan pada tapak nursery di STPP yang terletak di Jalan Cibalagung nomor 1, KP 188 Bogor. Metode yang digunakan selama penelitian berlangsung adalah survey tapak. Survey dilakukan untuk pengumpulan data eksisting dengan acuan peta dasar. Peta dasar yang akan digunakan diperoleh melalui foto udara dari google earth yang kemudian disesuaikan dengan hasil pengukuran dimensi tapak. Tahapan metode kerja yang dilakukan antara lain meliputi penerimaan proyek, riset dan analisis, desain, gambar konstruksi, implementasi, dan tahap evaluasi desain, yang mengacu pada proses desain menurut Booth yang telah dimodifikasi. Tahap riset dan analisis dilakukan sebagai persiapan awal sebelum melakukan desain lebih lanjut. Inventarisasi bertujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Data yang diambil dalam proses inventarisasi antara lain kondisi STPP dan nursery secara umum, data hidrologi, data iklim, vegetasi dan satwa, aksesibilitas dan sirkulasi, fasilitas pada tapak nursery, tanah dan topografi, ! ! kondisi visual, aspek pendidikan, dan aspek sosial yang mempengaruhi kondisi tapak. Selanjutnya dilakukan pemetaan terhadap hasil inventarisasi tiap data tersebut, yang kemudian akan dianalisis tiap aspek sehingga diketahui potensi yang dapat dimanfaatkan dan kendala yang terdapat pada tapak tersebut. Hasil analisis akan dimanfaatkan untuk merancangkan suatu konsep dasar yang sesuai, yang kemudian dilanjutkan dengan konsep pengembangan. Konsep tersebut akan menghasilkan sebuah rencana blok yang menjadi acuan utama dalam membuat desain.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]