Pengaruh Struktur Vegetasi pada RTH di Berbagai Land Use di Kota Depok
View/ Open
Date
2013Author
Mulyati, Desti Firza
Zain, Alinda Fitriany Malik
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya menimbulkan fenomena lingkungan global. Masalah lingkungan seperti pencemaran oleh debu, gas beracun dan gas rumah kaca, masalah kebisingan, suhu udara udara kota yang semakin meningkat serta pengkonversian lahan telah menjadi permasalahan kota. Pertumbuhan kota yang pesat akibat pertambahan jumlah penduduk membutuhkan pembangunan sarana dan prasarana kota yang menunjang sehingga menyebabkan jumlah ruang terbangun di kawasan perkotaan meningkat. Meningkatnya luasan lahan terbangun menyebabkan penurunan luas ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perkotaan yang kemudian menyebabkan penurunan kenyamanan pada suatu kawasan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga iklim mikro agar tetap memberikan kenyamanan adalah dengan menyediakan ruang terbuka hijau yang memadai. Penelitian ini dilakukan di Kota Depok dari bulan April hingga bulan September 2012. Peta penutupan lahan Kota Depok dihasilkan dengan mengolah dan mengklasifikasikan data citra Landsat 7 +ETM path/row 122/64 yang di-overlay dengan peta administrasi Kota Depok. Land use yang dihasilkan berdasarkan peta penutupan lahan adalah industri, Central Bussiness District (CBD), perumahan dan RTH kota. Masing-masing land use ditentukan tiga kawasan terbesar yang kemudian ditentukan luas ruang terbuka hijaunya dan dirata-ratakan. Luas RTH yang paling mendekati rata-rata adalah yang dipilih sebagai lokasi pengambilan atau pengukuran iklim mikro berupa suhu dan kelembaban udara. Pengukuran iklim mikro dilakukan pada struktur vegetasi pohon, semak dan rumput pada masing-masing kawasan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat Heavy Weather tipe WS2355 selama tiga hari pada masing-masing struktur vegetasi pada setiap land use sebagai ulangan. Pengukuran dilakukan selama 30 menit pada setiap pohon, semak dan rumput pada pukul 12.30-13.00 WIB disaat cuaca cerah. Data hasil pengukuran kemudian ditabulasikan dan dibuat grafiknya kemudian dilakukan uji analisis statistik dengan uji-t one-way Anova untuk mengetahui adanya perbedaan pengukuran iklim mikro suhu dan udara pada struktur vegetasi pohon, semak dan rumput pada land use industri, CBD, perumahan dan RTH kota. Analisis nilai Temperature Humidity Index (THI) dilakukan untuk mengetahui tingkat kenyamanan masing-masing land use berdasarkan suhu dan kelembaban udaranya.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]