Studi Trypsin Inhibitor pada Pohon Sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) Provenan Kediri, Solomon dan Subang
Abstract
Jenis yang banyak dikembangkan pada program pembangunan hutan tanaman di Indonesia saat ini adalah sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) karena pertumbuhannya cepat dan kegunaan kayunya beragam. Hambatan dalam pengusahaan hutan sengon secara monokultur adalah adanya serangan boktor (Xystrocera festiva Pasceo, Cerambycidae, Coleoptera) yang menyerang batang sengon sejak tegakan berumur 3-4 tahun. Kerugian yang disebabkan oleh hama ini cukup besar. Dalam upaya pencegahan serangan boktor perlu dilakukan penanaman sengon yang resisten terhadap serangan hama, yang diperoleh melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang adanya zat anti hama, berupa trypsin inhibitor pada setiap bagian pohon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1). Perbedaan aktivitas trypsin inhibitor dari ketiga provenan yaitu Kediri, Solomon, dan Subang, 2). Kandungan trypsin inhibitor pada bagian kulit dan batang dari ketiga provenan, 3). Perbedaan aktivitas trypsin inhibitor pada kondisi pohon sehat dan terserang boktor dari ketiga provenan dan 4). Perbedaan aktivitas trypsin inhibitor menggunakan enzim sintetis dan alami dari pencernaan larva boktor. Obyek penelitian ini adalah pohon sengon provenan Kediri, Solomon, dan Subang yang sehat dan terserang hama boktor dari masing-masing provenan. Sampel berasal dari kulit dan batang yang dibuat menjadi serbuk. Pengamatan trypsin inhibitor dilakukan dengan menggunakan enzim trypsin sintetis (SIGMA 3,5 U/mg) dan alami dari pencernaan larva boktor dengan ukuran 1,5 cm, menggunakan substrat sintetis benzoil-DL-arginin-p-nitroanilid (BAPNA). Data diolah dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 3 faktor yaitu, provenan, kondisi pohon dan bagian pohon menggunakan SPSS 18.0.
Collections
- UT - Silviculture [1361]