Keanekaragaman Fauna Tanah dan Perannya Terhadap Laju Dekomposisi Serasah Hevea brasiliensis di Kebun Percobaan Cibodas - Ciampea Bogor
Abstract
Indonesia sebagai salah satu negara tropis yang mempunyai hutan luas merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati merupakan asosiasi antara faktor abiotik dan biotik. Hutan merupakan habitat alami bagi fauna tanah untuk mempertahankan kesinambungan hidupnya. Akan tetapi masih terdapat keterbatasan informasi mengenai fauna tanah terutama di Indonesia, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang identifikasi fauna tanah dan perannya terhadap proses yang terjadi di dalam tanah. Pengalihgunaan hutan menjadi perkebunan merupakan salah satu gangguan ekosistem hutan yang dapat berdampak pada keberadaan fauna tanah. Dipilihnya ekosistem karet karena ekosistem tersebut merupakan perwakilan dari pengalihgunaan hutan menjadi perkebunan karet. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2009 – Februari 2010 di Kebun Percobaan Cibodas-Ciampea Bogor dan Laboratorium Entomologi Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu pengambilan sampel di lapangan, inventarisasi keanekaragaman fauna tanah, pembuatan perangkap dan pembenaman, identifikasi, dan pendugaan laju dekomposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fauna tanah yang ditemukan di lokasi penelitian pada periode 12 minggu pengamatan terdiri dari : 1 filum (Arthropoda), 4 kelas (Hexapoda, Hexapoda Entognatus, Arachnida, dan Chilopoda), 18 ordo, 34 famili, dan 42 genus. Pengukuran bobot serasah Hevea brasiliensis setiap periode 2 minggu pada masing- masing wilayah tegakan karet yaitu, bagian tepi, tengah, dan dalam yang didekomposisi selama 12 minggu mengalami penurunan bobot sebesar 98.92% (tepi), 99% (tengah), dan 99.12% (dalam). Rata-rata laju dekomposisi serasah per 2 minggu yaitu 35.07% (tepi), 33.02% (tengah), dan 32.07% (dalam).
Collections
- UT - Silviculture [1361]