Mekanisme Pembagian Hasil Dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat Kasus PHBM Di KPH Bogor Perhutani Unit III Jawa Barat
Abstract
Pada tahun 1999, PT Perum Perhutani melansir suatu program baru bernama Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Berawal dari hal inilah banyak peneliti yang menjadikan PHBM sebagai topik dalam penelitiannya. Menurut Affianto dkk (2005) salah satu faktor paling kritis dan paling diminati masyarakat adalah bagi-hasil (sharing) di dalam PHBM. Dalam SK Direksi Perum Perhutani No 136/Kpts/Dir/2001 disebutkan bahwa kegiatan PHBM ditujukan untuk meningkatkan nilai dan keberlanjutan fungsi serta manfaat sumberdaya hutan. Nilai proporsi berbagi itu ditetapkan sesuai nilai dan proporsi masukan faktor produksi yang dikontribusikan oleh masing-masing pihak (Perusahaan, masyarakat desa hutan, dan pihak yang berkepentingan lainya). Penelitian yang memberikan perhatian pada mekanisme bagi hasil belum atau masih sedikit dilakukan. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian mengenai mekanisme pembagian hasil dari PHBM antara Perhutani dan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui realisasi proporsi pembagian hasil antara Perhutani dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode survai. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Pemilihan LMDH sebagai unit contoh dilakukan secara sengaja (puposive), yaitu PHBM yang sudah berjalan dan menunjukkan hasil bagi anggotanya dan kerapihan dalam administrasi organisasi. Sedangkan pemilihan responden dalam LMDH sebesar 30 responden dilakukan secara acak sederhana. Pengolahan data dilakukan dengan pengklasifikasian data, dan pengelompokan data. Dari hasil tersebut, kemudian ditampilkan dalam bentuk naratif, tabel dan gambar. Data tersebut kemudian dianalisis dan disajikan secara deskriptif.
Collections
- UT - Forest Management [3059]