Desain Konstruksi Jalan Usahatani di Petakan Tersier Lahan Sawah (Kasus di Cikarawang Bogor)
Abstract
Hasil pertanian yang mempunyai sifat mudah rusak harus ditangani secara baik dan benar, sehingga penurunan mutu dan kehilangan hasil pertanian dapat dihindari. Oleh karena itu pada daerah sentra produksi pertanian diperlukan adanya prasarana jalan usahatani yang memadai. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendesain konstruksi jalan usahatani di petakan tersier dan membuat prototipe subgrade jalan usahatani, (2) menguji kekuatan dari prototipe subgrade jalan usahatani. Kriteria desain konstruksi jalan usahatani di petakan tersier lahan sawah mencakup : (1) spesifikasi kendaraan / alat angkut yang direncanakan, (2) kriteria jalan usahatani, (3) kriteria saluran tersier, (4) karakteristik tanah dasar (subgrade) jalan usahatani. Pengujian dilakukan dengan Calfornia Bearing Ratio (CBR) rendaman untuk bahan tanah timbunan, dan dengan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) untuk prototipe subgrade jalan usahatani. Nilai CBR akan berbeda-beda sesuai dengan kedalaman lapisan yang diuji. Pada kedalaman 0-340 mm, 340-590 mm dan kedalaman 590-950 mm berturut-turut diperoleh nilai CBR rata-rata sebesar 7.62%, 19.67% dan 21.90%, lebih besar dari nilai CBR rencana yaitu 5.7%. Hal ini berarti subgrade memenuhi syarat kekuatan. Hasil desain konstruksi jalan usahatani di petakan tersier adalah (1) lebar atas subgrade jalan usahatani 2 m termasuk perkerasan jalan, (2) tinggi subgrade jalan usahatani 0.90 m, (3) kemiringan subgrade jalan usahatani 1:1.2, (4) tebal perkerasan jalan usahatani 7 cm dan tidak dibuat prototipenya, (5) pada kedalaman tanah subgrade 0.50 m dipasang saluran tersier dari pipa berdiameter 6 inci.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2271]