Pengetahuan Lokal pada Pengelolaan Jati dalam Pengembangan Hutan Rakyat (Studi Kasus Masyarakat Desa Loji Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)
Abstract
Pengelolaan hutan rakyat sudah lama dilakukan oleh masyarakat. Akan tetapi dalam pengelolaanya masih terdapat permasalahan yang harus diselesaikan. Penelitian yang diperlukan untuk membantu menyelesaikan masalah, mencakup segi ekonomi, ekologi dan sosial. Salah satu penelitian sosial yang penting dilakukan adalah tentang pengetahuan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan, karena keberhasilan pengelolaan hutan tidak lepas dari pengetahuan lokal yang dimiliki masyarakat untuk membantu menentukan cara yang harus dilakukan agar pengelolaan dapat mencapai tujuannya. Wujud dari pengetahuan lokal ini bisa terlihat dari kegiatan-kegiatan pengelolaan yang dilakukan. Penelitian ini difokuskan pada pengetahuan masyarakat lokal dalam mengelola jati, mencakup gagasan dan tindakan, peralatan, dan perilaku sosial serta perubahan pengetahuan lokal dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi pada bulan Desember 2009 sampai Januari 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Informan yang diwawancari dipilih secara sengaja sesuai dengan informasi yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan pengumpulan data sekunder. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam teks narasi dan tabel. Pengetahuan masyarakat lokal diwujudkan dalam tindakan dan gagasan pada persiapan lahan, berupa kegiatan nyacar untuk membuka lahan, kegiatan ngadurukan berupa kegiatan membakar agar lahan menjadi subur, kegiatan ngarangrang dan ngesrik agar lahan menjadi bersih dan terbebas dari tumbuhan pengganggu. Pada persiapan bibit, berupa kegiatan pengumpulan biji, kegiatan ngarerab biji agar biji bisa berkecambah, dan kegiatan penyemaian sederhana dengan cara ngipuk dan bumbungan untuk mendapatkan bibit yang baik dan terhindar dari kerusakan bibit. Pada penanaman, berupa kegiatan pemasangan ajir untuk mengatur penanaman, kegiatan ngalombang agar tanaman dapat tumbuh baik dan kegiatan penanaman. Pada pemeliharaan, berupa kegiatan pemupukan untuk menyuburkan tanah, dan kegiatan ngored dan pemotongan areuy agar lahan menjadi bersih dan bebas dari tumbuhan pengganggu. Pada pemanenan, berupa kegiatan penebangan oleh tengkulak. Peralatan yang digunakan pada setiap kegiatan pengelolaan jati masih sederhana. Perilaku sosial pada pengelolaan jati menunjukkan sikap untuk meningkatkan kebersamaan antar petani dan masyarakat.
Collections
- UT - Forest Management [2835]