Performa Ayam Broiler yang Diberikan Penambahan Ampas Buah Merah (Pandanus conoideus) dalam Ransum
Abstract
Ampas buah merah (ABM), merupakan hasil ikutan dari pengolahan minyak atau sari buah merah. Kandungan ABM diantaranya karotenoid dan tokoferol dengan jumlah yang lebih sedikit dibanding dengan buah merahnya. Penggunaan ABM yang diberikan kepada ternak, khususnya unggas (broiler) belum dilakukan. Penambahan ABM pada penelitian ini diharapkan dapat mensubstitusi penggunaan feed additive yang berasal dari bahan kimia, mengurangi kematian dan dapat meningkatkan pertambahan bobot badan broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa broiler akibat penambahan ABM ke dalam ransum komersial. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan (Desember 2008 – Februari 2009) bertempat di Laboratorium Lapang Blok B bagian Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan analisis kandungan kimia ampas buah merah dilakukan di Laboratorium Pusat Antar Universitas (PAU) Institut Pertanian Bogor. Ternak yang digunakan adalah broiler umur sehari (DOC) strain Ross produksi PT Charoen Pokphand Jaya Farm sebanyak 200 ekor yang dipelihara selama 35 hari. Peubah yang diamati meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan mortalitas. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan. Perlakuan tersebut adalah R0: Ransum komersial (tanpa penambahan ABM); R1: Ransum komersial + 0,5% ABM; R2: Ransum komersial + 1% ABM; R3: Ransum komersial + 1,5% ABM; dan R4: Ransum komersial + 2% ABM. Setiap taraf perlakuan diulang empat kali, dengan masing-masing ulangan-perlakuan terdiri dari 10 ekor broiler. Penambahan ABM dengan persentase 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan mortalitas. Penambahan ABM dengan taraf 1,5% merupakan tingkat penambahan terbaik dan cenderung meningkatkan performa broiler.