Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Domba Qurban pada Grade yang Berbeda
Abstract
Kriteria atau syarat yang harus dipenuhi dalam memilih domba qurban, yaitu domba tidak cacat (rusak matanya, pincang, sangat kurus, sakit, putus telinga atau ekornya) dan telah mencapai umur satu tahun atau sepasang gigi susunya telah berganti gigi tetap. Domba yang di-sunnah-kan untuk digunakan adalah yang gemuk dan sehat untuk dijadikan hewan qurban. Penelitian mengenai karakteristik domba qurban yang meliputi sifat kualitatif dan kuantitatif penting dilakukan sebagai langkah untuk menyeleksi domba qurban yang berkualitas. Ternak domba yang diamati 92 ekor domba jantan yang akan dipotong sebagai hewan qurban, terdiri dari 32 ekor domba keturunan Garut dan 60 ekor domba lokal ekor tipis. Lokasi penelitian merupakan produsen penjualan domba qurban yang menjual domba qurban dari bangsa domba keturunan Garut dan domba lokal ekor tipis sehingga pengambilan sampel berasal dari kedua bangsa domba tersebut. Masing-masing bangsa domba terbagi menjadi 3 grade, yaitu 32≤A<35 kg; 28≤B<32 kg; dan 24≤C<28 kg. Jumlah domba keturunan Garut yang digunakan sebanyak 13 ekor kategori grade A, 10 ekor kategori grade B dan 9 ekor kategori grade C, sedangkan domba lokal ekor tipis sebanyak 20 ekor pada tiap kategori grade. Tren yang berkembang saat ini harga penjualan domba lebih banyak dijual berdasarkan grade sehingga dilakukan pengelompokan grade. Peubah yang diamati yaitu sifat kualitatif, meliputi: profil muka, bentuk telinga, warna bulu, bentuk tanduk, bentuk ekor, dan warna tanduk. Sifat kuantitatif meliputi panjang badan, tinggi pundak, dan lingkar dada. Data sifat kualitatif dianalisis secara deskriptif dengan frekuensi relatif. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan untuk mengetahui pengaruh grade terhadap panjang badan, tinggi pundak dan lingkar dada. Analisis beda nyata yang digunakan adalah uji Tukey’s. Kemudian dicari nilai korelasi antara bobot badan dengan ukuran tubuh pada masing-masing grade dan bangsa.