Karakteristik Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Ayam Walik di Sumedang dan Bogor
Abstract
Ayam Walik merupakan salah satu jenis ayam lokal langka yang terdapat di Indonesia. Ciri khas ayam Walik yaitu bulu yang keriting. Informasi genetik ayam Walik saat ini sangat terbatas. Informasi genetik diperlukan sebagai pedoman melakukan pengembangan potensi dan upaya pelestarian ayam Walik di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi karakteristik sifat kualitatif dan kuantitatif ayam Walik yang terdapat di Sumedang dan Bogor. Karakteristik sifat kualitatif dan kuantitatif ayam Walik tersebut dibandingkan dengan ayam Kampung. Penelitian dilakukan di Sumedang pada tanggal 15 Juli hingga 7 Agustus 2009 dan Bogor pada tanggal 20 Januari hingga 9 Februari 2010. Ayam Walik yang digunakan sebanyak 36 ekor (15 jantan, 21 betina) berasal dari Sumedang dan sebanyak 42 ekor (16 jantan, 26 betina) berasal dari Bogor, sedangkan ayam Kampung sebanyak 58 ekor (17 jantan, 41 betina) berasal dari Sumedang serta 56 ekor (23 jantan, 33 betina) berasal dari Bogor. Sifat kualitatif yang diamati yaitu warna bulu, pola bulu, kerlip bulu, corak bulu, warna shank, warna mata dan warna cuping. Sifat kuantitaif yang diamati yaitu bobot badan, panjang shank, panjang tibia, panjang femur, panjang rentang sayap, panjang dada, panjang punggung, lebar dada, lingkar dada dan lingkar tarsometatarsus. Data sifat kualitatif dianalisis dengan cara menghitung proporsi dan frekuensi gen, laju introgresi, dan tingkat keaslian gen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam Walik yang terdapat di Sumedang maupun di Bogor memiliki kesamaan karakteristik sifat kualitatif kecuali pada kerlip bulu. Kerlip bulu ayam Walik di Sumedang adalah keemasan sedangkan kerlip ayam Walik di Bogor keperakan. Ayam Walik dan ayam Kampung yang terdapat di Sumedang dan Bogor sebagian besar dipengaruhi oleh ayam Barred Plymouth Rock. Tingkat keaslian ayam Walik yang berada di Sumedang lebih tinggi (50%) dibandingkan ayam Kampung di Sumedang (33%), ayam Walik (21%) dan ayam Kampung yang terdapat di Bogor (39%).