Perbaikan Keragaan Bibit Jeruk Pamelo (Citrus maxima (Burm) Merr) Melalui Aplikasi Strangulasi.
View/ Open
Date
2013Author
Susilowati, Yusufa Putri Catur
Susanto, Slamet
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian bertujuan mempelajari pengaruh strangulasi tunggal dan ganda terhadap keragaan bibit jeruk besar (Citrus maxima (Burm) Merr). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Februari 2012 bertempat di Rumah Kaca Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga, Institut Pertanian Bogor. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yang dicobakan yaitu perlakuan strangulasi yang terdiri dari empat taraf yaitu tanpa strangulasi (T0), strangulasi tunggal dengan ketinggian 5 cm dari okulasi (T1), strangulasi ganda dengan ketinggian 5 cm dari okulasi dan jarak antar kawat 5 cm (T2), 10 cm (T3), dan 15 cm (T4). Setiap perlakuan diulang sebanyak 8 kali dengan menggunakan 1 tanaman untuk setiap ulangan sehingga terdapat 40 satuan percobaan. Tanaman yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah bibit jeruk pamelo Citrus maxima (Burm) Merr kultivar Nambangan hasil okulasi dengan batang bawah Javance citrun. Bibit telah berumur 14 bulan setelah okulasi atau 25 MSS (Minggu Setelah Strangulasi). Perlakuan strangulasi dilakukan di batang utama yaitu 5 cm di atas sambungan. Strangulasi dilakukan menggunakan kawat berdiameter 1 mm. Pengikatan kawat pada perlakuan strangulasi ganda dilakukan dua kali dengan jarak berbeda yaitu 5 cm, 10 cm dan 15 cm. Aplikasi strangulasi telah dilakukan pada umur 8 bulan setelah okulasi. Pengamatan vegetatif tanaman dilakukan tiap dua minggu sekali. Pemeliharaan tanaman yang dilakukan adalah penyiraman, pemupukan dengan pupuk NPK dan ZA, dan pengendalian OPT secara manual dan kimia. Perlakuan strangulasi dapat memperbaiki keragaan pada bibit jeruk pamelo varietas Nambangan. Perlakuan strangulasi menghasilkan cabang lebih banyak daripada perlakuan tanpa strangulasi. Perlakuan strangulasi gandamemberikan pengaruh peningkatan jumlah cabang lebih banyak daripada perlakuan strangulasi tunggal. Perlakuan strangulasi ganda jarak 15 cm memiliki pengaruh terbaik dibanding perlakuan strangulasi lainnya.