Pendugaan Bobot Badan dan Perbandingan Ukuran serta Bentuk Tubuh pada Babi Lokal Bali
Abstract
Peran ternak babi untuk menopang ketahanan pangan pada daerah dan sebagai pelengkap sosial budaya pada masyarakat tertentu di Indonesia mengindikasikan bahwa babi memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Informasi dasar morfometrik mengenai ternak babi dapat dijadikan acuan dalam pengembangan potensi sebagai ternak pedaging. Penentuan ukuran dan bentuk babi serta jarak ketidakserupaan morfometrik antara kelompok babi penting dalam program seleksi pembibitan babi dan pendugaan bobot badan berdasarkan pengukuran linier permukaan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menduga bobot badan babi lokal Bali berdasarkan pengamatan ukuran tubuh linier yang meliputi tinggi pinggul (X1), tinggi pundak (X2), panjang badan (X3), lebar dada (X4), lingkar dada (X5), dalam dada (X6), lingkar pergelangan kaki (X7), panjang rump (X8) dan lebar pinggul (X9), melalui pendekatan analisis regresi komponen utama. Babi lokal yang digunakan berasal dari Kabupaten Singaraja, Klungkung dan Gianyar. Berdasarkan pengamatan ukuran linier tubuh, dapat juga ditentukan skor ukuran dan bentuk pada setiap individu yang diamati melalui pendekatan analisis komponen utama sehingga dapat dibedakan ukuran dan bentuk dari berbagai kelompok babi lokal di pulau Bali berdasarkan diagram kerumunan yang dibentuk. Penelitian ini menggunakan 114 ekor babi lokal Bali (39 jantan dan 75 betina) yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok Kabupaten Klungkung (13 jantan dan 25 betina), kelompok Kabupaten Gianyar (13 jantan dan 25 betina) dan kelompok Kabupaten Singaraja (13 jantan dan 25 betina). Babi yang diamati dalam kondisi dewasa tubuh.