Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Jagung Manis (Zea mays saccharata) di Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor
Abstract
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk selain beras, ubi kayu, ubi jalar, tales, dan sagu. Salah satu jenis jagung yang banyak dikonsumsi adalah jagung manis. Jagung manis banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa. Keunggulan dari jagung manis yaitu waktu panen yang singkat antara 60-70 hari, proses pasca panen mudah, dan harga jual jagung manis lebih tinggi daripada harga jagung pipilan. Desa Gunung Malang merupakan salah satu daerah Penghasil jagung manis terbesar di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Petani di Desa Gunung Malang menghadapi adanya risiko produksi yang ditunjukkan dengan adanya fluktuasi produktivitas jagung manis. Selain itu, rata-rata produktivitas jagung manis yang dicapai petani (8,17 ton/ha) masih dibawah rata-rata produktivitas potensial yaitu 12-14 ton per hektar. Adanya risiko produksi diduga disebabkan oleh pengaruh alokasi penggunaan input produksi dan faktor eksternal yaitu musim. Adanya risiko produksi ini juga akan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani jagung manis. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi dan faktor lingkungan terhadap risiko produksi yang dihadapi oleh petani jagung manis di Desa Gunung Malang. (2) Menganalisis pengaruh risiko produksi terhadap pendapatan usahatani petani jagung manis di Desa Gunung Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2012. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 31 responden petani jagung manis di Desa Gunung Malang. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara convinience sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan alat bantu kuisoner. Data dan informasi yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Model yang digunakan adalah model Just and Pope dan analisis pendapatan usahatani serta menggunakan alat bantu kalkulator, Microsoft Excel dan SPSS versi 17. Berdasarkan hasil pendugaan parameter dapat dilihat bahwa peningkatan penggunan faktor produksi pupuk phonska dan pupuk TSP berpengaruh secara nyata terhadap peningkatan produktivitas jagung manis pada taraf nyata 20 persen. Sedangkan, peningkatan penggunaan pupuk kandang dan furadan secara nyata dapat menurunkan produktivitas jagung manis pada taraf nyata 20 persen. Faktor produksi benih, pupuk urea, pestisida cair, dan jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas jagung manis. Penggunaan varietas benih non hawai secara nyata dapat meningkatkan produktivitas jagung manis pada taraf nyata 20 persen. Produktivitas jagung manis pada musim kemarau lebih kecil daripada musim hujan akan tetapi pengaruhnya tidak nyata.
Collections
- UT - Agribusiness [4618]