Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) Petani Mitra PT. Indofood Fritolay Makmur dan Petani Nonmitra Di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut
Abstract
Secara umum di Indonesia terjadi peningkatan konsumsi cabai rawit dari tahun 2004 hingga 2010. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan tingkat produktivitas cabai rawit tertinggi se-Indonesia pada tahun 2007 hingga 2010 yaitu sebesar 12,04 ton pada tahun 2007; 10,82 ton pada tahun 2008; 14,96 ton pada tahun 2009; dan 9,32 ton pada tahun 2010. Jumlah produksi cabai rawit Jawa Barat mengalami fluktuasi pada tahun 2006 hingga 2010. Permasalahan dalam kegiatan usahatani merupakan salah satu penyebab utama menurunnya tingkat produksi cabai rawit. Risiko produksi merupakan salah satu faktor penurunan jumlah produksi cabai rawit. Cabai rawit merupakan komoditas yang mengalami fluktuasi harga yang disebabkan ketidakseimbangan antara jumlah pasokan dengan jumlah permintaan konsumen di pasar. Flutuasi harga dapat mempengaruhi penerimaan usahatani cabai rawit merah. Terdapat hubungan kemitraan yang telah dijalin oleh PT Indofood Fritolay Makmur dengan sebagian petani cabai rawit merah di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut. Kemitraan tersebut mampu memberikan kepastian harga kepada petani cabai rawit merah di Desa Cigedug. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keragaan usahatani cabai rawit merah di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut, menganalisis tingkat pendapatan usahatani petani cabai rawit merah yang menjalin kemitraan dengan PT Indofood Fritolay Makmur serta menganalisis tingkat pendapatan usahatani petani cabai rawit merah yang tidak menjalin kemitraan dengan PT Indofood Fritolay Makmur. Proses pengambilan data primer dilaksanakan di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut pada bulan Mei hingga Juli 2012. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 24 orang. Responden diambil dengan menggunakan metode purposive menggunakan data petani yang berasal dari Gapoktan Cagarit yang disesuaikan dengan karakter petani dan jenis tanaman tumpang sari yang diusahakan bersama cabai rawit merah. Analisis kualitatif pada penelitian ini dilakukan dengan mengkaji keragaan usahatani. Analisis kuantitatif meliputi analisis biaya, penerimaan, pendapatan usahatani dan R/C rasio. Pengolahan data menggunakan program Microsoft Office Excell 2007 kemudian disajikan secara tabulasi dan diinterpretasikan serta diuraikan secara deskriptif.
Collections
- UT - Agribusiness [4548]