Risiko Harga Bunga Krisan Cipanas dan Krisan Pt di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat
Abstract
Hortikultura merupakan salah satu subsektor unggulan dalam sektor pertanian di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari kontribusi hortikultura pada pendapatan nasional yang terlihat pada nilai produk domestik bruto (PDB) hortikultura yang meningkat. Pada tahun 2007, PDB hortikultura sebesar Rp 76,79 trilliun, dan pada tahun 2008 PDB Hortikultura sebesar Rp 80,29 trilliun. Florikultura merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura dimana ASBINDO mengklasifikasikannya menjadi tanaman hias dan bunga potong. Salah satu jenis bunga yang semakin banyak dikenal dan semakin banyak penggunaannya saat ini adalah bunga krisan. Penggunaan bunga krisan yang semakin meningkat menyebabkan permintaan bunga krisan juga meningkat. Namun, permintaan bunga krisan tersebut masih bersifat musiman. Permintaan bunga krisan yang bersifat musiman tersebut berpengaruh pada berfluktuasi dan tidak pastinya permintaan bunga krisan. Hal tersebut menyebabkan timbulnya ketidakpastian harga dan berpengaruh pada ketidakpastian pendapatan pada pedagang di Pasar Bunga Rawabelong yang merupakan Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko harga dari bunga krisan di Pasar Bunga Rawabelong serta menganalisis alternatif strategi dalam mengatasi risiko harga pada bunga krisan di Pasar Bunga Rawabelong. Penelitian ini dilakukan di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat pada bulan Mei hingga Juli 2012. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data time series harian selama dua tahun (2010- 2011) sebanyak 720 data dan data yang digunakan adalah data harga harian, pasokan harian, serta permintaan harian. Data sekunder ini akan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode ARCH-GARCH dan VAR yang bertujuan untuk mengetahui model peramalan ragam serta mengetahui tingkat risiko harga. Alat analisis yang digunakan adalah Microsoft Excel dan Eviews 6. Sedangkan data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari wawancara dengan pedagang bunga krisan dan pihak UPT (Unit Pelaksana Teknis) di Pasar Bunga Rawabelong. Penggunaan data primer ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang dilakukan pedagang dalam meminimalisir risiko harga yang dihadapi. Identifikasi strategi tersebut dilakukan secara kualitat if dengan melakukan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan strategi apa saja yang telah dilakukan pedagang dalam hal meminimalisir risiko harga.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]