Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Abstract
Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian bangsa. Pada tahun 2011 sebesar 41,49 juta penduduk Indonesia memiliki pekerjaan dalam sektor pertanian. Oleh sebab itu, usaha-usaha dalam meningkatkan perkembangan sektor pertanian sangat dibutuhkan guna menjamin kesejahteraan penduduk. Diversifikasi pertanian merupakan salah satu program yang ditetapkan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan hasil pertanian, peningkatan pendapatan, perluasan kesempatan kerja, dan penanggulangan kemiskinan. Diversifikasi pertanian dilakukan dengan mengatur pola tanam, yakni memilih kombinasi jenis komoditi yang akan diusahakan pada lahan tertentu dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia. Dalam pengaturan pola tanam, pemilihan jenis komoditi yang diusahakan mempengaruhi pendapatan pertanian yang akan diperoleh, dimana tingkat pendapatan petani merupakan salah satu gambaran keberhasilan kegiatan pertanian yang dilaksanakan. Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis pendapatan usahatani sayuran Kelompok Tani Pondok Menteng, 2) mengidentifikasi pola tanam dan tingkat diversifikasi usahatani sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng, dan 3) menentukan pola tanam optimal dan menganalisis pengaruh perubahan harga dan lahan terhadap pola tanam, pendapatan usahatani, dan indeks diversifikasi. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kelompok Tani Pondok Menteng merupakan salah satu kelompok tani yang melakukan usahatani sayuran. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai bulan Juli 2012. Teknik penentuan responden dilakukan melalui metode probability sampling (random sampling) dengan simple random sampling. Jumlah responden adalah sebanyak 30 petani dari 104 anggota Kelompok Tani Pondok Menteng. Petani responden tersebut dibagi menjadi dua golongan berdasarkan luas lahan yang diolah, yaitu golongan petani luas dan golongan petani sempit. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni-Juli 2012. Tujuan utama petani melakukan kegiatan usahatani adalah untuk memperoleh pendapatan yang maksimal. Berdasarkan hasil analisis, pendapatan usahatani golongan petani luas lebih besar dibandingkan dengan golongan petani sempit. Petani luas memiliki pendapatan sebesar Rp 11.922.199,80 per hektar per tahun, sedangkan golongan petani sempit sebesar Rp 8.153.092,09. Nilai R/C ratio petani luas juga lebih besar daripada petani sempit, yakni 1,10 untuk golongan petani luas dan 1.06 untuk golongan petani sempit. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan usahatani sayuran yang dilakukan oleh petani luas lebih efisien daripada petani sempit.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]