Performa Cacing Tanah (Pontoscolex corethrurus) pada Media Budidaya dan Potensinya dalam Pembentukan Biopori Tanah
Abstract
Cacing tanah yang hidup di alam memiliki manfaat alami dalam menyuburkan tanah melalui aktivitas menggali liang-liang dalam tanah sehingga dilihat dari sifat fisik tanah, dapat memperbaiki kondisi aerasi dan drainase tanah. Liang dalam tanah yang timbul akibat aktivitas makhluk hidup, salah satunya cacing tanah, dikenal dengan istilah biopori. Cacing tanah jenis Pontoscolex corethrurus adalah salah satu dari banyak cacing tanah yang hidup di alam yang berguna dalam membantu memelihara kesuburan lahan. Cacing tanah ini belum diketahui potensi pembudidayaannya sehingga ingin diketahui performa pertumbuhan dan reproduksi cacing tanah ini pada pemeliharaan dengan media budidaya yaitu kotoran sapi perah. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari performa cacing tanah P. corethrurus yang meliputi pertumbuhan dan reproduksi pada media budidaya berupa kotoran cacing tanah serta kemampuan cacing tanah ini dalam meningkatkan porositas tanah. Materi penelitian yang digunakan adalah cacing tanah P. corethrurus yang telah dewasa kelamin sebanyak 300 ekor yang diperoleh dari lahan di daerah sekitar laboratorium kandang Fakultas Peternakan. Penelitian ini dibagi menjadi dua percobaan yaitu percobaan performa budidaya dan percobaan pembentukan biopori tanah. Rancangan yang digunakan untuk kedua percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan pada percobaan performa budidaya adalah media kotoran sapi perah dan media tanah. Perlakuan pada percobaan pembentukan biopori tanah adalah tanpa inokulasi cacing tanah dan dengan inokulasi cacing tanah. Peubah yang diukur pada percobaan performa budidaya adalah data bobot badan cacing tanah dan jumlah kokon yang dihasilkan tiap minggu, jumlah anak per kokon. Peubah pada percobaan pembentukan biopori tanah adalah bobot isi dan porositas. Data kedua percobaan dianalisis dengan sidik ragam pada α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa P. corethrurus (pertambahan bobot badan dan jumlah kokon) pada media kotoran sapi perah lebih baik secara signifikan dibandingkan pada media tanah (P<0,05). Pemeliharaan pada kotoran sapi perah meningkatkan bobot badan sebesar 50,72%. Pertambahan bobot badan juga lebih baik 6,7 kali dibanding pada media tanah. P. corethrurus juga secara signifikan meningkatkan porositas tanah sebesar 7,47% dan menurunkan bobot isi sebesar 6,68% (P<0,05).