Pengamatan Keluarnya Ngengat Attacus atlas Berdasarkan Bobot Kokon pada Berbagai Kondisi Lingkungan
Abstract
Ngengat sutera liar Attacus atlas merupakan ngengat terbesar di dunia yang memiliki rentangan sayap terbesar diantara ordo Lepidoptera lainnya. Ngengat betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan ngengat jantan, hal ini menyebabkan kokon betina memiliki bobot yang lebih besar daripada kokon jantan. Pupa akan keluar dari dalam kokon menjadi ngengat dewasa. Pada saat ngengat berada di dalam pupa inilah terjadi proses pembentukan organ-organ tubuh baru (organogenesis). Berbagai faktor, seperti suhu dan kelembaban akan mempengaruhi pertumbuhan ngengat. Penelitian ini bertujuan untuk memilih lokasi pengokonan yang ideal untuk keluarnya ngengat sebagai tahap awal pembudidayaan A. atlas. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Non Ruminansia dan Satwa Harapan, Blok C, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, dari bulan Mei-Juli 2009. Materi yang digunakan adalah 102 kokon ulat sutera liar A. atlas yang berasal dari perkebunan teh di daerah Purwakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial dimana kondisi lingkungan lokasi pemeliharaan sebagai faktor pertama dan bobot kokon sebagai faktor kedua. Lokasi pemeliharaan terdiri dari lokasi pertama adalah lokasi yang beratap genteng, berdinding kawat kasa, dan menghadap ke Timur (L1), lokasi kedua adalah lokasi yang beratap asbes, berdinding tembok, dan menghadap ke Selatan (L2), dan lokasi ketiga adalah lokasi tanpa naungan yang langsung terkena panas dan hujan (L3). Bobot kokon terdiri dari bobot berat, sedang, dan ringan dengan ulangan yang berbeda-beda. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui keluarnya ngengat A. atlas, meliputi jumlah ngengat yang keluar, waktu keluar ngengat, dan kondisi pupa yang tidak keluar.