Hubungan Produksi Susu Sapi Perah Friesian Holstein dengan Service Per Conception di Wilayah KPSBU Lembang
Abstract
Reproduksi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas sapi khususnya sapi perah. Efisiensi reproduksi yang baik akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Efisiensi dipengaruhi oleh manajemen pemeliharaan. Efisiensi yang buruk ditandai dengan interval kelahiran yang lebih panjang, pengurangan produksi susu per ekor per tahun dan pertambahan jumlah sapi yang afkir dalam keadaan gagal bunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi reproduksi sapi perah FH di KPSBU Lembang dan mengetahui hubungan antara produksi susu dengan service per conception serta hubungan antara populasi laktasi dengan produksi susu per tahun. Diharapkan dari hasil penelitian ini peternak mampu memperbaiki sistem pemeliharaan pada sapi perah FH agar mampu meningkatkan efisiensi reproduksi yang dapat meningkatkan produksi susu pada sapi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi reproduksi di KPSBU Lembang tergolong kurang baik dengan rataan S/C per tahun yang mencapai 3,92±1,49. S/C yang tinggi disebabkan kesuburan hewan betina yang semakin rendah. S/C yang tinggi menyebabkan masa kosong dan calving interval sangat panjang bahkan hampir melebihi 2 kali lipat dari nilai ideal yaitu 365 hari. Interval kawin pertama setelah beranak mencapai 119,87±88,86 hari. Pelayanan teknis dari inseminator, kualitas semen dan keadaan sapi yang kurang baik serta pemberian pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan sapi akan menyebabkan kegagalan kebuntingan sehingga terjadi kawin berulang.