Aspek Biologi dan Analisis Ketidakpastian Perikanan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Yang Didaratkan di PPS Nizam Zachman Jakarta
Abstract
Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) sebagai salah satu komoditas utama penghasil devisa negara dalam bidang perikanan (menempati urutan ketiga setelah udang dan tuna) saat ini banyak dieksploitasi. Data statistik perikanan PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah produksi penangkapan ikan cakalang dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perikanan ikan cakalang yang mencakup pertumbuhan dan mortalitas serta menduga peluang ketidakpastian dari segi produksi dan harga bagi perikanan cakalang. Oleh karena itu, diperlukan suatu kajian mengenai aspek biologi dan ketidakpastian perikanan cakalang yang didaratkan di PPS Nizam Zachman Jakarta. Analisis yang digunakan untuk menduga pola pertumbuhan dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier, metode NORMSEP untuk menganalisis kelompok ukuran ikan, metode Ford-Walford untuk menduga pola pertumbuhan populasi dari persamaan von Bertalanffy. Laju mortalitas dan laju eksploitasi dianalisis dengan menggunakan kurva tangkapan yang dilinierkan berbasis data panjang. Hasil analisis didapatkan bahwa sebaran ukuran panjang ikan cakalang berkisar antara 250-260 mm hingga 558-568 mm. Panjang infinitif (L∞) didapatkan sebesar 591,15 mm dengan koefisien pertumbuhan (K) sebesar 0,41 dan umur teoritis adalah -1,0749 tahun sehingga didapatkan persamaan pertumbuhan Lt = 591,15 (1-e(-0,41(t+1,0749)). Panjang infinitif (L∞) tersebut dicapai pada umur 255 bulan. Hubungan panjang berat ikan cakalang bersifat isometrik dengan nilai b sebesar 3,0449. Laju mortalitas total (Z) ikan cakalang sebesar 1,1250 per tahun dengan laju mortalitas alami (M) sebesar 0,0501 per tahun dan laju penangkapan (F) sebesar 1,0749 per tahun, sehingga didapatkan laju eksploitasi ikan cakalang sebesar 0,9555. Nilai ini sudah melebihi laju eksploitasi optimum (E = 0,5).