Selektivitas Celah Pelolosan Terhadap Hasil Tangkapan Sampingan Dominan Bubu Tambun di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu
Abstract
Penelitian selektivitas celah pelolosan terhadap hasil tangkapan sampingan dominan bertujuan untuk menentukan proporsi hasil tangkapan utama dan hasil tangkapan sampingan, menentukan peluang tertangkapnya babarapa hasil tangkapan sampingan dominan, dan menentukan kurva selektivitas celah pelolosan terhadap hasil tangkapan sampingan pada bubu tambun. Metodologi yang digunakan adalah experimental fishing, dengan menggunakan bubu tambun yang diberi umpan bantal raja dan bulu babi yang dioperasikan di Kepulauan Seribu. Data berupa jumlah dan spesies hasil tangkapan dianalisis dengan menggunakan Index Shannon Wiener untuk mendapatkan keragaman hasil tangkapan. Adapun untuk mendapatkan kurva selektivitas data berupa panjang total dianalisis dengan menggunakan fungsi logistik. Pada penelitian ini dapat dinyatakan bahwa total hasil tangkapan sampingan sebanyak 58% dari total hasil tangkapan atau setara dengan 379 ekor, sedangkan total hasil tangkapan utama sebanyak 42% dari total hasil tangkapan atau setara dengan 275 ekor. Hasil tangkapan sampingan berupa ikan kepe-kepe mempunyai peluang tertangkap sebesar 50% pada ukuran panjang total 7,38 cm, ikan kupas-kupas mempunyai peluang tertangkap sebesar 50% pada ukuran panjang total 11,45 cm, dan ikan betok hitam mempunyai peluang tertangkap sebesar 50% pada ukuran panjang total 11,26 cm. Kurva selektivitas escape gap pada bubu tambun berbentuk sigmoid yang landai yang berarti bahwa bubu yang menggunakan celah pelolosan dapat menangkap ikan hasil tangkapan sampingan dominan yang terdiri dari ikan kepe-kepe (Chaetodon octofasciatus), kupas-kupas (Cantherhines fronticinctus), dan betok hitam (Neoglyphidodon melas) dengan rentang ukuran yang panjang.