Kombinasi Persilangan dan Seleksi In Vitro untuk Mendapatkan Kultivar Unggul Kentang
Abstract
Kultivar Granola dan Atlantik adalah kultivar yang telah dikenal luas oleh petani. Granola berproduksi tinggi dan tahan terhadap penyakit penting, tetapi kualitas umbi rendah sehingga hanya cocok untuk sayuran. Atlantik adalah kultivar berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri, tidak tahan terhadap penyakit penting. Persilangan antara keduanya diharapkan menghasilkan kultivar unggul. Metode yang dipergunakan adalah melakukan persilangan, biji yang dihasilkan dikecambahkan secara in vitro dan diseleksi secara in vitro dimana setiap kecambah diperbanyak menjadi klon. Seleksi dilakukan terhadap vigor, ketahanan terhadap layu bakteri dan busuk lunak, serta produksi umbi mikro. Hasil seleksi in vitro tersebut kemudian diverifikasi di lapangan. Dari ratusan biji yang dikecambahkan dihasilkan 12 klon terseleksi, 7 diantaranya memiliki sifat-sifat pengumbian dan produksi yang lebih baik dibandingkan tetua. Klon-klon tersebut adalah Atnola 1, Atnola 5, Atnola 3, Atnola 10, Atnola 12, Atnola 24, Atnola 26. Empat klon diantaranya memiliki tingkat ketahanan terhadap layu bakteri dan busuk lunak yaitu Atnola 3, Atnola 5, Atnola 8, dan Atnola 10. Hasil uji produksi di lapang menunjukkan bahwa ke 7 klon tersebut menghasilkan produksi umbi dan bobot kering yang lebih baik dari tetuanya yaitu Atlantik dan Granola, dimana Klon Atnola 5 dan 10 memiliki vigor, pengumbian, produksi dan tingkat ketahanan yang lebih baik yang akan menjadi calon kultivar kentang unggul.