Kebiasaan Makanan Ikan Belida (Chitala lopis Bleeker 1851) di Daerah Aliran Sungai Kampar, Provinsi Riau
Abstract
Ikan belida merupakan ikan ekonomis penting, baik sebagai ikan hias maupun sebagai ikan konsumsi. Keberadaan populasi ikan belida di Daerah Aliran Sungai Kampar sudah sangat berkurang dan diduga terancam punah. Penelitian ini bertujuan mengkaji kebiasaan makanan ikan belida (Chitala lopis) di Sungai Kampar. Pengambilan contoh ikan dilakukan pada bulan Mei‐November 2009 dengan menggunakan alat pancing, lukah, sempirai dan serok. Analisis data yang dihitung terdiri atas indeks bagian terbesar, luas relung makanan, tumpang tindih relung makanan, hubungan panjang‐berat, dan faktor kondisi. Ikan belida yang tertangkap selama waktu penelitian sebanyak 47 ekor yang terdiri atas 25 ekor ikan jantan dan 22 ekor ikan betina. Berdasarkan analisis isi lambung, makanan utama ikan belida adalah ikan dengan nilai IP sebesar 87,59%. Oleh karena itu, ikan ini tergolong sebagai ikan piscivor (pemakan ikan). Berdasarkan waktu, makanan utama ikan belida melimpah pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau, makanan utama sedikit serta jumlah jenis makanan yang dikonsumsi lebih banyak. Berdasarkan kelas ukuran, makanan utama ikan belida lebih banyak dikonsumsi oleh ikan belida yang berukuran lebih besar, sedangkan ikan belida berukuran kecil lebih beragam jenis organisme makanan yang dikonsumsinya. Berdasarkan jenis kelamin, ikan betina lebih besar komposisi makanan berupa ikan‐ikan kecil, insekta dan cacing, daripada ikan jantan. Berdasarkan lokasi, makanan utama ikan belida lebih banyak ditemukan di stasiun Waduk Koto Panjang, Langgam dan Rantau Baru, sedangkan pada stasiun Sungai Teso, makanan utama hanya ditemukan sedikit, serta di stasiun Kuala Tolam, tidak ditemukan makanan utama ikan belida berupa ikan‐ikan kecil. Berdasarkan luas relung makanan, ikan belida pada kelas ukuran 401‐470 mm bersifat lebih general (tidak selektif) dibandingkan ikan pada kelas ukuran 681‐750 mm dalam mengkonsumsi jenis makanannya, serta ikan belida yang berada di stasiun Rantau Baru lebih general (tidak selektif) daripada ikan belida yang berada di stasiun Langgam dalam mengkonsumsi makanannya.