Strategi dan Peranan Subsektor Perikanan Tangkap dalam Pembangunan Wilayah Kota Serang
Abstract
Teluk Banten memiliki potensi sumberdaya ikan pelagis kecil yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah. Potensi yang ada di Kota Serang belum dimanfaatkan secara optimal dalam meningkatkan kontribusi subsektor perikanan tangkap terhadap pendapatan daerah, sehingga diperlukan suatu strategi pengembangan subsektor perikanan tangkap dalam pembangunan wilayah untuk meningkatkan peranan subsektor perikanan tangkap sehingga dapat meningkatkan pendapatan wilayah. Hasil perhitungan LQ menunjukkan bahwa berdasarkan indikator pendapatan daerah merupakan sektor basis dengan nilai LQ lebih besar dari 1, yaitu pada Tahun 2004 dan Tahun 2008 sebesar 2,17, pada Tahun 2006, 2007 dan 2008 masing-masing sebesar 1,51; 1,59 dan 1,45. Berdasarkan indikator tenaga kerja, hasil perhitungan LQ menunjukkan bahwa subsektor perikanan tangkap bersifat basis hanya pada Tahun 2001 sebesar 1,11, sedangkan pada Tahun 2002-2008 bukan basis, dengan nilai LQ lebih kecil dari 1 masing-masing sebesar 0,53; 0,34; 0,28; 0,29; 0,38; 0,41; 0,39. Berdasarkan hasil analisis Multiflier Effect, selama periode 2001-2008 dengan indikator pendapatan wilayah dan tenaga kerja, subsektor perikanan tangkap memberikan dampak positif terhadap pembangunan wilayah Kota Serang. Dalam perhitungan komoditas unggulan, diperoleh beberapa komoditas unggulan hasil tangkapan, yaitu ikan layur, ikan kurisi, ikan tenggiri, ikan teri, ikan peperek, ikan tembang, ikan belanak, cumi-cumi dan rajungan. Hasil analisis SWOT menghasilkan 3 alternatif strategi pembangunan antara lain, 1). Memanfaatkan potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar dengan memfokuskan pada komoditas hasil tangkapan unggulan, kesempatan kerja dan daya beli masyarakat yang cukup tinggi yang dapat meningkatkan pendapatan daerah, serta dukungan pemerintah daerah dalam rangka melakukan pengembangan subsektor perikanan tangkap secara terpadu dan berkelanjutan; 2). Memberikan kemudahan bagi masyarakat setempat membuka usaha di bidang perikanan untuk memenuhi permintaan pasar perikanan dari luar daerah maupun luar negeri; 3). Pengembangan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan tangkap yang bersifat komoditas unggulan sebagai langkah untuk dapat bersaing dengan pasar di luar daerah.